Saat mendengar istilah temperamen pada anak, mungkin kebanyakan orang tua langsung melabelinya dengan sifat gampang marah dan mudah tersinggung.
Padahal, dalam dunia psikolog temperamen pada anak tidak selalu dihubungkan dengan sifat emosi. Sebenarnya ada banyak sekali jenis temperamen yang masih jarang diketahui oleh para orang tua.
Akibat dari ketidaktahuan tersebut, tak jarang para orang tua merasa kesulitan menghadapi sikap temperamen yang muncul secara tiba-tiba.
Temperamen yang terjadi pada anak merupakan hal yang wajar karena di usia tersebut mereka masih kesulitan untuk mengatur emosi yang dirasakan.
Misalnya anak mudah marah atau mengamuk ketika kemauannya tidak terpenuhi, merasa sedih saat kalah lomba, cenderung berkelahi saat diganggu dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, jika menjumpai sikap temperamen pada si kecil sebaiknya untuk tidak langsung memarahinya. Pastikan untuk mencari tahu apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya.
Nah, agar tidak salah penanganan berikut ini akan dijelaskan beberapa informasi tentang jenis temperamen dan cara menghadapinya.
Mengenal Temperamen pada Anak Beserta Tipe-Tipenya
Meski sering mendengar istilah temperamen, kenyataannya masih banyak orang yang masih belum memahami tentang maksud atau pengertian dari istilah tersebut. Selain memahami pengertian dari temperamen, penting juga memahami tipe temperamen pada si kecil.
Tujuannya untuk memudahkan para orang tua mencari tahu penyebab dan cara menghadapinya. Langsung saja, berikut ini tipe temperamen pada anak yang masih jarang diketahui.
Apa itu Temperamen Anak?
Temperamen anak merupakan sebuah gaya perilaku yang seringkali muncul pada si kecil. Gaya perilaku di sini akan menentukan bagaimana reaksi mereka terhadap situasi tertentu serta mengepresikan emosi mereka.
Perlu diketahui, sikap temperamen pada anak ini biasanya sudah mulai ditunjukkan sejak kecil.

Tidak dapat di pungkiri, sikap temperamen yang terjadi pada anak juga bisa dipengaruhi oleh faktor internal atau genetik.
Namun tidak menutup kemungkinan faktor eksternal atau lingkungan juga ikut berperan besar memunculkan sikap tersebut. Nah, berikut ini beberapa hal eksternal yang tanpa disadari dapat membentuk sikap temperamen pada si kecil.
- Depresi postpartum ibu
- Gaya parenting atau pola asuh yang diterapkan orang tua
- Peran keluarga
- Mikro bakteri pada usus yang berhubungan dengan perkembangan saraf anak.
Tipe Temperamen pada Anak
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. sikap temperamen pada anak dikategorikan ke dalam beberapa tipe utama.
Hal tersebut sesuai dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para psikolog pada tahun 1960. Nah, apa saja tipe temperamen anak yang perlu diketahui? Berikut ulasannya.
Tipe Easy
Untuk tipe temperamen pertama adalah Easy yang cenderung lebih mudah beradaptasi dengan situasi baru. Bisa dikatakan tipe Easy ini bereaksi ringan untuk hal-hal yang terjadi di sekitarnya.
Selain itu, tipe ini juga memiliki rutinitas tidur yang lebih teratur dengan suasana hati yang selalu positif secara keseluruhan.
Bagi orang tua yang memiliki anak dengan tipe pertama tidak perlu khawatir karena hampir tidak mendapatkan kesulitan dalam merawatnya. Menurut penelitian, setidaknya sekitar 40% anak-anak memiliki sikap temperamen tipe Easy. Apakah buah hati Anda salah satunya?
Tipe Difficult
Sesuai dengan namanya, anak dengan temperamen tipe difficult ini cenderung kesulitan dalam beradaptasi dengan situasi baru. Berbeda dengan tipe sebelumnya, anak tipe difficult memiliki rutinitas yang tidak teratur sehingga membuat suasana hatinya merasa negatif.
Umumnya, anak dengan tipe difficult lebih mudah menangis sehingga membuat para orang tua bertanya-tanya tentang apa yang salah dengan pola asuhnya.

Meski begitu, para orang tua tidak perlu khawatir karena ternyata ada hal positif dibalik sikap anak tersebut. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, anak dengan tipe difficult memiliki perilaku tekun dan bersemangat. Hanya saja anak yang memiliki temperamen tipe difficult jumlahnya sangat sedikit yakni 10% saja.
Tipe Slow-to-warm-up
Selanjutnya tipe temperamen pada anak yang jarang diketahui oleh para orang tua adalah tipe slow-to-warm-up. Untuk tipe yang ketiga ini cenderung lebih lambat dalam beradaptasi dengan hal-hal baru.
Selain itu, anak dengan tipe ini juga memiliki tingkat aktivitas yang rendah sehingga mereka akan sering menunjukkan mood negatif.
Anak dengan tipe ketiga ini sering disebut sebagai anak pemalu atau sensitif. Menurut penelitian yang dilakukan, anak dengan tipe slow-to-warm-up berjumlah sekitar 5%-15% saja.
Tipe Kombinasi
Satu lagi tipe temperamen pada anak yaitu kombinasi dari ketiga tipe yang sudah disebutkan sebelumnya. Terdapat sekitar 40% anak yang masuk dalam kategori tipe temperamen kombinasi. Sesuai dengan namanya, sikap yang dimunculkan senderung memiliki kombinasi dari ketiganya.
Nah, jika buah hati Anda menunjukkan tanda-tanda sesuai dengan ketiga tipe sebelumnya maka mereka masuk dalam kategori temperamen tipe kombinasi.
Begini Cara Menangani Temperamen pada Anak
Setelah memahami tentang tipe-tipe temperamen pada anak, maka selanjutnya Anda perlu mengetahui bagaimana cara mengatasinya.
Menangani anak yang temperamen bukanlah hal yang mudah, karena jika salah penanganan tentu akan berpengaruh besar pada emosi anak. Nah, bagi para orang tua yang masih bingung, berikut langka-langkah menangani sikap temperamen pada si kecil.
1. Ajari Cara Mengelola Emosi
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk menangani temperamen pada anak yaitu mengajarinya cara mengelola emosi dengan baik.
Dalam hal ini, para orang tua bisa membantu si kecil untuk berlatih bagaimana mengenali emosinya. Misalnya membuat ranking intensitas emosi mulai dari angka 1-10 dengan 1 adalah cukup ringan sedangkan 10 marah.

Selain itu, para orang tua juga bisa menggunakan termometer untuk membantu si kecil menilai seberapa besar amarahnya.
Jangan lupa, saat Anda menjumpai anak mulai marah terkait sesuatu hal, tanyakan padanya apa yang ia rasakan dan seberapa besar angka amarahnya tersebut.
2. Beri Perhatian Positif
Tahukah Anda, hal paling kuat yang dimiliki orang tua dalam mempengaruhi perilaku buah hatinya adalah perhatian. Memberikan perhatian positif pada anak justru akan meningkatkan perilaku yang ingin dibentuk.
Saat Anda ingin membentuk perilaku baru misalnya perilaku tenang, jangan lupa untuk menekankan bahwa perilaku tersebut benar-benar baik.
Jadi, saat Anda membantu anak menghadapi emosinya pastikan untuk memperhatikan upaya untuk bersikap tenang.
Sebagai orang tua, sebaiknya selalu menghargai sekecil apapun usaha yang dilakukan si kecil untuk mengelola emosinya. Jika perlu, Anda bisa menemaninya mengambil napas dalam secara bersama-sama.
3. Selesaikan Masalahnya
Umumnya, jika si kecil mengamuk para orang tua merasa ragu untuk membicarakan tentang penyebab dari emosinya tersebut. Padahal penting sekali membicarakan lagi peristiwa secara singkat dengan cara tidak menghakiminya.
Melihat kembali peristiwa saat ia marah akan membuatnya berfikir tentang apa yang terjadi. Sehingga Anda bisa membantu si kecil menyusun strategi tentang apa yang bisa dilakukan jika berada di situasi yang sama nantinya.
Jika Anda berhasil menemukan satu atau dua hal yang mungkin dapat mengarahkan pada hasil yang berbeda. Tidak menutup kemungkinan, si kecil akan mengingatnya dan menerapkan di kemudian hari.
Nah, demikian sedikit penjelasan singkat seputar temperamen pada anak mulai dari jenis hingga cara menanganinya.
Dengan mengetahui tipe-tipe temperamen dan cara mengatasinya tentu akan mudah bagi Anda membantu anak mengatasi masalah atau sikap emosi di kemudian hari. Semoga informasi di atas bermanfaat dan membantu! – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.