Kolam renang Olympic punya ukuran hingga 5 kali lipat kolam renang konvensional atau kolam renang pribadi. Dan bayangkan, berapa beban air yang harus ditopang konstruksi kolam renang Olympic?
Karena itu, pembuatan jenis kolam renang ini membutuhkan perlakuan yang khusus. Tujuannya tentu saja awet dan pada akhirnya aman digunakan.
Bagi anda yang mau membuat kolam renang Olympic untuk kebutuhan apapun, simak dulu penjelasan senior engineer Kontraktor kolam renang Dimulti Pool, Bapak Ristana, terkait syarat konstruksinya yang tepat.
Tahapan Pembuatan Kolam Renang
Untuk memahami konstruksi kolam renang Olympic, kita perlu tau terlebih dahulu apa saja tahapan membuat kolam renang. Sedikitnya ada 16 tahapan.
Disini kita tidak akan membahasnya secara detail karena bakalan panjang. Tapi, kami coba rangkum menjadi poin-poin yang mudah dimengerti.
1. Survei Kondisi Lahan: Mengamati kondisi lahan supaya pekerjaan tepat
2. Membuat Desain Kolam Renang: Terdiri dari skme desain 3D, gambar 2D, dan 3D Rendering
3. Bouwplank: Membuat patok atau batas lahan pembuatan kolam renang
4. Penggalian Tanah
5. Pembuatan Pondasi Tapak: pondasi utama kolam renang, lokasinya di lantai kolam
6. Bekisting luar: pemasangan material dinding kolam, bisa hebel atau bata merah
7. Pembesian: membuat rangkaian besi untuk memperkuat struktur kolam renang
8. Instalasi pipa: pembuatan jalur pipa dari berbagai saluran
9. Bekisting dalam: pemasangan batas untuk pengecoran dinding kolam, pakai triplek dan kaso
10. Pengecoran: pengaplikasian beton
11. Penutupan Pori-pori beton dengan acian
12. Plester leveling: tambahan acian untuk memastikan permukaan kolam renang rata
13. Waterproofing: acian dan cairan waterproofing untuk menahan air masuk ke beton
14. Pemasangan lapisan permukaan: bisa keramik, mozaik, atau batu alam dll
15. Pemasangan peralatan: pompa, filter, pemanas, dll
16. Pengisian kolam renang dengan air
Syarat Konstruksi Kolam Renang Olympic
Bapak Ristana menjelaskan, sebenarnya banyak syarat konstruksi kolam renang yang perlu dipenuhi supaya aman dan awet. Tapi itu semua soal teknis dan hanya dipahami oleh orang lapangan.
Tapi setidaknya anda harus memastikan 4 hal ini yang berkaitan dengan konstruksi itu sendiri terpenuhi ketika membuat kolam renang Olympic.
1. Lokasi Lahan Harus Memadai
Pertama soal lahan. Jika anda saklek dengan ukuran kolam renang Olympic 50 X 25 meter karena berbagai alasan, setidaknya anda harus punya lahan lebih masing-masing 3 meter di setiap sisi kolam renang.
Jadi, minimal lahan untuk membuat badan kolam renangnya adalah 56 X 31 meter. Tapi, kata Bapak Ristana, itu baru bodi kolam renangnya saja.

Kolam renang Olympic, kata Bapak Ristana, sebaiknya menggunakan sirkulasi overflow. Dan jenis sirkulasi ini membutuhkan saluran gutter di setiap sisi kolam renang.
Bapak Ristana menjelaskan, dirinya membuat gutter berukuran 20 sampai 30 cm untuk kolam renang konvensional. Di kolam Olympic yang jumlah airnya jauh lebih banyak, bisa dibuat hingga 50 cm.
Harus ada lebihan lahan juga untuk membuat gutter. Kata Bapak Ristana, minimal 15 cm. Jadi, total lahan yang harus ada untuk membuat bodi plus gutter adalah 56,65 X 31,65 meter.
Belum selesai. Masih ada ruang mesin dan balancing tank. Di kolam renang konvensional, biasanya ukurannya 2,5 kubik. Itu cukup untuk meletakkan masing-masing satu filter dan pompa kolam renang berikut pemipaannya.
Sementara di kolam renang Olympic, bahkan dibutuhkan hingga masing-masing 7 filter dan pompa kolam renang.
Ini juga belum termasuk area plasa atau decking, area berkumpul lainnya, dan sebagainya. Jadi, benar-benar harus luas lahan yang digunakan.
Bapak Ristana menjelaskan, jangan sampai karena keterbatasan lahan mengorbankan standar ukuran bagian konstruksi kolam renang. karena jika tidak sesuai standar, potensi kebocoran bisa terjadi.
2. Pondasi Tapak Wajib Lebih Besar
Seperti dijelaskan di tahapan pembuatan kolam renang, pondasi tapak adalah pondasi utama badan kolam renang.
Layakanya pondasi bangunan, semakin besar banguna maka semakin besar pondasinya. Dan ini juga berlaku untuk kolam renang Olympic.
Bapak Ristana menjelaskan, ukuran pondasi tapak kolam renang biasa adalah 60 X 60 cm dengan ketebalan 20 cm.

Sementara untuk kolam renang Olympic, pondasi tapak nya minimal berukuran 1 X 1 meter dengan ketebalan 35 sampai 40 cm. Lagi-lagi ia menekankan agar jangan sampai ukuran ini dikurangi.
3. Penambahan Bore Pile untuk Penguat Pondasi
Tak cukup dengan ukuran. Pondasi tapak ini juga dipelukan penguat supaya semakin kuat. Pembuatan penguat pondasi ini biasa dikenal dengan nama pondasi tiang pancang.
Seperti namanya, pondasi ini dibuat dengan merangkai besi menjadi sebuah tabung lalu dimasukkan ke dalam tanah. Untuk membuatnya, dibutuhkan penggalian tanah dengan bore pile atau strauss pile.
Bapak Ristana menjelaskan, ia dan timnya memasukkan bore pile atau strauss pile ini sebagai standar operasional prosedur dalam konstruksi kolam renang Olympic.
Berbeda dengan kolam renang konvensional. Bore pile atau strauss pile ini ia lakukan hanya ketika kondisi tanahnya tidak stabil, baik terlalu lembek, terlalu keras, atau mudah bergeser.
4. Menggunakan Material Terbaik di Setiap Bagian
Terakhir, Bapak Ristana menjelaskan bahwa tidak ada kompromi soal pemilihan material konstruksi kolam renang Olympic. Yang jelas, harus memakai kualitas terbaik di setiap bagiannya.
Mulai dari beton yang harus memakai jenis K-300. Jenis beton ini biasa digunakan untuk membangun bangunan 2 tingkat atau lebih. Dan ini adalah yang terbaik untuk pembuatan kolam renang.

Besi yang digunakan untuk pembesian sebaiknya minimal 13 mm ulir. Menggunakan yang polos tidak masalah. Namun, jangan sampai mengurangi ukurannya.
Selanjutnya untuk pipa harus menggunakan grade atau kualitas AW. Bukan pipa putih atau pipa PVC biasa. Bapak Ristana menjelaskan, lebih baik lagi menggunakan pipa Standar JIS yang lebih tebal.
Untuk material dinding kolam renang ia masih memberikan keleluasaan. Bata merah memang lebih baik, namun menggunakan hebel pun tidak masalah. Yang penting betonnya sesuai standar tadi.
Terakhir untuk lapisan finishingnya. Memang jauh lebih baik menggunakan mozaik. Tapi karena ukuran kolam renang Olympic ini besar, banyak owner yang berpikir panjang karena harga mozaik mahal.
Jadi, Bapak Ristana menjelaskan jika menggunakan keramik tidak masalah. Yang terpenting ketebalannya tidak kurang dari 8 mm.