Literasi Lifehacks: Sejarah Wifi

Pernah mendengar istilah Wireless Fidelity? Mungkin masih asing buat kita. Tapi kalau istilah Wifi, sudah pasti semua orang bakal tau.

Ini adalah teknologi yang sangat membantu kehidupan manusia. Bagaimana tidak, akses jaringan internet yang biasanya “bapuk” kalau diakses di dalam ruangan, kini malah dibuat semakin kencang.

Ya, wifi awalnya diciptakan untuk memudahkan mengakses jaringan internet ketika berada di dalam ruangan, tidak tergantung dengan sinyal ponsel.

Bersamaan dengan teknologi yang mengandalkan Gelombang atau Frekuensi Radio seperti NFC dan Bluetooth, kita tidak perlu lagi membahas manfaatnya di berbagai sektor.

Namun, adanya teknologi tersebut tidak terlepas dari sejarah Wifi yang panjang. Bahkan, melibatkan Indonesia! Penasaran? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Sejarah Wifi

Menelisik sejarah Wifi sebenarnya melibatkan proses yang sangat panjang dengan berbagai penelitian yang dilakukan di berbagai negara.

Bisa jadi dalam rentang waktu yang sama, banyak dilakukan penelitian tentang pengembangan teknologi ini oleh peneliti di berbagai belahan dunia. Jadi sebetulnya, agak sulit memetakan dan menasbihkan siapa yang berhak atas penemuan teknologi ini.

Meski begitu, ada banyak momen paling penting yang terjadi dalam perkembangan sejarah wifi ini. Dan momen-momen ini, jadi catatan yang sampai sekarang dianggap bagian tidak terpisahkan dari penemuan Wifi.

1. Sejarah Awal

Siapa yang menyangka jika cikal bakal perkembangan teknologi Wifi ini berasal dari gugusan kepulauan di Amerika Serikat, yakni Hawai.

Sementara Universitas Hawai yang berperan dalam hal tersebut. Universitas Hawaii mengembangkan ALOHANet, sebuah sistem jaringan komputer perintis.

ALOHAnet kemudian menggunakan UHF wireless packet network untuk menghubungkan radio-radio amatir yang ada di wilayah tersebut. Tujuannya untuk memperluas jangkauan informasi yang diberikan.

Sistem ini berbeda dengan sistem radio modern. Packet network menggunakan protokol pengalihan paket, berbeda dengan protokol pengalihan sirkuit  dalam komunikasi radio digital.

Packet Network membutuhkan banyak stasiun penerima paket radio untuk saling mentransmisikan data yang dikirimkan. Smenetara sistem oengalihan pesan seperti sekarang, hanya perlu satu stasiun pemancar untuk menyiarkan data dan informasi ke semua perangkat.

Setelah kesuksesan ujicoba ini, penelitian tentang pengembangan jaringan semakin massif. Amerika Serikat pun mendukung dengan merilis pita ISM (Industrial, Science and Medical) untuk pengguna tanpa lisensi di tahun 1985.

Pita ISM ini bekerja di frekuensi 2,4 GHZ. Ini adalah frekuensi awal yang diterapkan dalam Wifi dan masih sangat rentan interferensi (terjadi gangguan sinyal).

Keputusan Komisi Komunikasi Federal AS tersebut pada intinya mengizinkan penggunaan pita frekuensi radio tersebut diluar penggunaan industry, penelitian dan medis. Artinya, bisa digunakan untuk keperluan apa saja.

2. Cikal Bakal Standar 802.11

Usai keputusan AS tersebut, mulai banyak perusahaan teknologi khususnya yang berdomisili di wilayah tersebut mulai mengembangkan produk menggunakan pita frekuensi tersebut.

Namun tentu saja prosesnya lama karena mereka juga melibatkan banyak peneliti untuk menghasilkan sebuah produk yang proper dijual dan digunakan. Apalagi saat itu, penelitian masih dalam tahap awal.

6 tahun kemudian tepatnya di tahun 1991, NCR Corporation bersama AT&T Corporation menciptakan produk nirkabel pertama dengan nama WaveLAN yang digunakan untuk sistem kasir. Produk ini yang diyakini jadi cikal bakal produk berbasis wifi pertama di dunia.

3. Penerbitan Paten WLAN Penghilang Distorsi Sinyal

Bahkan bisa dibilang, perjalanan panjang penelitian pengembangan Wifi ini berlangsung dengan alur mundur.

Pasalnya, sebelum wifi benar-benar diperdagangkan sebagai sebuah produk, Astronom radio Australia , John O’Sullivan, bersama rekan-rekannya Terence Percival, Graham Daniels, Diet Ostry, dan John Deane mengembangkan paten produk pendukung yang digunakan dalam Wi-Fi.

Paten produk berupa metode ini digunakan untuk menghilangkan distorsi saat penggunaan sinyal wifi.

John O’Sullivan bersama rekan-rekannya ini tergabung dalam penelitian di bawah payung  Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), organisasi asal Australia.

4. IEEE Merilis Protokol 802.11

Mundur lagi ke belakang, sebenarnya sebelum NCR Corporation bersama AT&T Corporation menciptakan WaveLAN, ada andil seorang bernama Vic Hayes yang bergabung di NCR Corp pada tahun 1974. Ia juga dikenal sebagai Bapak Wi-Fi Dunia.

Serangkaian penelitian yang dilakukan Vic Hayes pula yang membuat perusahaan tersebut menciptakan produk dengan fitur WiFi pertama di dunia.

Vic Hayes kemudian melengkapi kepingan puzzle yang belum lengkap dari produk Wi-Fi dengan hadirnya WLAN dari John O’Sullivan dan kawan-kawan.

Pada akhirnya di tahun 1997, ia yang kala itu memimpin Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) menerbitkan protokol atau standar pertama dalam penggunaan wifi di berbagai produk komersial. Standar ini bernama Protokol 802.11, merujuk nomor standar yang dikeluarkan organisasi tersebut.

5. Pembentukan Wi-fi Alliance dan Penetapan Merek Dagang

Setelah standar tersebut dirilis, pembuatan berbagai produk dengan fitur WiFi semakin massif dilakukan oleh banyak perusahaan.

Untuk menyelaraskan berbagai aspek bisnis yang berkaitan dengan perdagangan produk berbasis Wifi ini, dibentuklah Wi-Fi Alliance pada tahun 1999.

Perlu diketahui, saat itu nama Wi-Fi belum populer. Dahulu masih dikenal dengan Jaringan Lokal tanpa kabel atau Wireless Local Area Network (WLAN).

Nama Wi-Fi sendiri diciptakan dan dipatenkan oleh Wi-Fi Alliance pada Agustus 1999. Salah satu pencetusnya adalah Phil Belanger. Ia menyebut nama Wi-Fi sendiri diambil dari Hi-Fi atau High Fidelity, alias reproduksi suara berkualitas tinggi yang dulu populer karena perkembangan musik dunia.

Vic Hayes: Bapak Wifi Dunia yang Lahir di Surabaya

Hingga saat ini di dunia teknologi, Voc Haye atau Victor Hayes masih dikenal sebagai Bapak Wi-Fi dunia.

Lewat serangkaian penelitian yang ia lakukan, ditambah lewat kepemimpinannya di IEEE, ia mampu mengembangkan teknologi WiFi sekaligus memimpin penerbitan standar untuk produk dengan fitur tersebut.

Dari namanya mungkin kita mengira ia merupakan warga negara Eropa. Mungkin dari Belanda atau sekitarnya.

Itu tidak salah. Namun, yang mencengangkan adalah ternyata Vic lahir di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.

Ia lahir saat Indonesia belum merdeka, tanggal 13 Juli Tahun 1941. Tepatnya 4 tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Saat itu, dunia mengenal Indonesia dengan nama Hindia Belanda.  Pada akhirnya di tahun 1950, Vic bersama keluarganya kembali ke negara asalnya di Belanda.

Sejarah Singkat Pengembangan Standar Wifi

Teknologi Wifi semakin berkembang. Karena itu, IEEE selaku badan yang mengatur standar penggunaan teknologi tersebut terus memperbaharui standar atau Protokol 802.11.

Hingga saat ini, sudah puluhan amandemen dibuat. Setiap amandemen menandakan perkembangan teknologi tersebut. Selain itu, juga meringkas beberapa amandemen sebelumnya.

Akan sangat panjang jika kita membahasanya satu per satu. Karena itu, disini kita akan membahas beberapa amandemen yang bisa dibilang jadi terobosan mutakhir teknologi Wifi.

1. Standar Awal dengan Pita Frekuensi 2,4 GHz

Ini adalah standar awal yang dikeluarkan Vic Haye lewat IEEE. Seperti dijelaskan, teknologi ini menggunakan frekuensi radio pada pita frekuensi ISM 2,4 GHz yang sekarang sudah dikomersialkan.

Beberapa teknologi WLAN sebelumnya menggunakan frekuensi yang lebih rendah, seperti pita ISM 900 MHz.

2. Penambahan Pita Frekuensi 5 GHz (Penggunaan OFDM)

Standar 802.11a diterbitkan tahun 2002. Aturan di dalamnya mengatur penggunaan protokol lapisan tautan data dan format frame yang sama dengan standar aslinya, namun dengan interface berbasis OFDM.

OSDM kepanjangan dari Orthogonal Frequency Division Multiplexing. Ini adalah metode modulasi sinyal digital yang memainkan peran penting dalam teknologi komunikasi nirkabel modern, termasuk 5G dan Wi-Fi.

Skema modulasi canggih ini membagi aliran data tunggal menjadi beberapa sub-aliran yang lebih kecil yang ditransmisikan secara bersamaan melalui frekuensi yang berbeda. Dengan demikian, OFDM meningkatkan ketahanan, efisiensi, dan kapasitas jaringan nirkabel. 

Standar ini beroperasi pada pita 5 GHz dengan kecepatan data bersih maksimum 54 Mbit/s. Oleh karena itu, standar ini dikenal sebagai titik awal penggunaan pita frekuensi 5 GHz dalam Wifi.

3. Amandemen Standar dan Penambahan Antenna MIMO

Standar 802.11n diterbitkan pada tahun 2009. Standar ini menandakan integrasi Multiple-Input Multiple-Output (MIMO) dalam teknologi Wifi.

Teknologi ini memungkinkan satu titik akses untuk mengirimkan data ke beberapa perangkat secara bersamaan. Sebelumnya, satu titik akses hanya bisa mengirimkan data ke satu perangkat (satu router wifi hanya bisa digunakan satu perangkat).

4. Standar Produk WiGig dengan Pita Frekuensi 60 GHz

Setahun berselang, teknologi kembali diintegrasikan pada Wifi. Standar 802.11ad mendefinisikan lapisan fisik baru agar dapat beroperasi di spektrum gelobang militer 60 GHz .

Teknologi ini dirancang untuk transfer data multi-gigabit per detik (Gbps) antar perangkat, sering digunakan untuk docking nirkabel, streaming video berkualitas tinggi, dan VR tanpa kabel.

Di tahun tersebut, banyak produsen produk teknologi mulai mengembangkan Virtual Reality Beresolusi tinggi yang umum ditemukan saat ini.

5. Wifi untuk Smart TV

Standar 802.11af, yang juga disebut sebagai “White-Fi” dan “Super Wi-Fi”, adalah amandemen yang disetujui pada Februari 2014. Standar ini memungkinkan pengoperasian WLAN di spektrum ruang putih  TV pada pita VHF dan UHF antara 54 dan 790 MHz.

Sudah jelas jika tujuan amandemen standar ini untuk meningkatkan fleksibilitas penggunaan Wifi. Kali ini yang disasar adalah televisi. Setelah amandemen tersebut, produk Smart TV semakin menjamur di pasaran.

6. Penambahan Pita Frekuensi 6 GHz

Pengembangan teknologi Wifi, meski sudah merambah ke berbagai aspek, tidak kehilangan fungsi awalnya.

Pada tahun 2019, standar 802.11ax dirilis. Ini adalah cikal bakal Wifi 6. Produk teknologi wifi standar namun dengan segala peningkatan fitur di dalamnya.

Teknologi ini memberikan spektrum luas hingga 1200 MHz, kanal lebih lebar (hingga 160 MHz), interferensi minim, latensi rendah, dan kecepatan super cepat untuk mendukung aplikasi modern seperti AR/VR dan Cloud Gaming.

Produk Wi-Fi Terbaru: Wifi 7

Wi-Fi 7 (IEEE 802.11be) adalah standar Wi-Fi terbaru saat ini. Standar ini menghadirkan kemajuan signifikan dalam teknologi jaringan nirkabel tersebut.

Dengan Wi-Fi 7, pengguna bisa merasakan kecepatan transfer data yang lebih tinggi, latensi yang lebih rendah, dan efisiensi jaringan yang lebih baik.

Standar baru ini beroperasi di pita frekuensi 2,4 GHz, 5 GHz, dan 6 GHz. Format ini memungkinkan bandwidth saluran yang lebih luas dan mengurangi interferensi dari perangkat lain.

Selain itu, Wi-Fi 7 memanfaatkan lebar pita saluran hingga 320 MHz. Hal ini memungkinkan lebih banyak data untuk ditransmisikan secara bersamaan.

Wi-Fi 7 juga sudah pasti dilengkapi dengan fitur canggih seperti MU-MIMO, OFDM, dan target wake time (TWT) untuk mengoptimalkan kinerja jaringan.

Semua fitur tersebut menyediakan koneksi yang lebih cepat untuk berbagai aplikasi, termasuk streaming, game, konferensi video (teleconference), dan perangkat IoT.

Salah satu kemajuan paling signifikan dalam Wi-Fi 7 adalah MLO. Fitur ini memungkinkan perangkat untuk terhubung di beberapa pita frekuensi (2,4 GHz, 5 GHz, dan 6 GHz) secara bersamaan.

Dengan menggunakan beberapa pita untuk satu aliran data, keandalan jadi lebih baik, mengurangi latensi, dan meningkatkan kecepatan transfer data.

Dan yang paling penting, versi terbaru ini juga meningkatkan keamanannya dengan standar sertifikasi keamanan Wi-Fi Protected Access 3 (WPA3).

Pembaruan pada WPA 3 mencakup perlindungan yang lebih baik untuk kata sandi sederhana, enkripsi  untuk jaringan terbuka (open source), dan enkripsi yang lebih aman untuk jaringan berbasis perusahaan.

fakhri

Fakhri adalah seorang Content Writer dengan Pengalaman lebih dari 5 tahun. Saat ini bekerja di Dimulti Indonesia sebagai penulis konten di website dengan Niche teknologi. Ia bekerja sama dengan para ahli dalam membuat konten.

All Post | Website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *