Teknologi NFC saat ini bukan hal baru buat kita. Sudah sejak beberapa tahun belakangan, kita terus-terusan disuguhkan promosi berbagai perangkat teknologi yang punya fitur ini.
Dibalik penggunaannya yang powerfull karena sangat bermanfaat buat kehidupan manusia, perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari sejarah NFC yang sangat panjang.
Kita mungkin baru mengenal teknologi ini dalam beberapa tahun terakhir. Tapi percaya atau tidak, sejarah NFC ternyata sudah dimulai dari zaman Perang Dunia.
Rangkaian Sejarah NFC
Sejarah NFC Modern awal mulanya dikembangkan untuk memastikan transfer data setiap perangkat yang digunakan manusia aman karena hanya bisa diakses dalam jarak dekat. Seiring berkembangnya zaman, manusia mulai merasakan kemudahan dengan teknologi ini.
1. Mulai dari Penemuan RFID
Seperti dijelaskan di awal, kemudahan yang dirasakan manusia ini sebenarnya hasil dari perjalanan NFC yang sangat panjang.
Kalau benar-benar ditarik dari awal, sejarah NFC berakar saat pertama kali adanya gelomang elektromagnetik yang sekarang dikenal sebagai sumber daya alam dibuktikan oleh ilmuwan bernama Heinrich Hertz.
Guglielmo Marconi kemudian berhasil melakukan eksperimen pengiriman frekuensi radio jarak jauh dari alat radio sederhana ke detector radio yang dikembangkan oleh Nikola Tesla dan Alexander Popov. Hasilnya, di tahun 1890 radio pertama kali ditemukan.
Penelitian tentang frekuensi radio ini terus dikembangkan para ilmuwan di awal abad 20. Namun, seperti kita ketahui, dunia saat itu mulai bergejolak hingga pecahlah perang dunia kedua.
Saat itu, para militer di berbagai negara mencari cara supaya bisa mengenali pesawat mereka sendiri yang kembali dari medan perang.
Diketahui, militer Inggris yang sukses pertama kali mengembangkan gagasan ini dengan sistem IFF (Identification Friend or Foe). Tujuannya, untuk mendeteksi apakah pesawat yang tertangkap sinyal milik sendiri atau musuh.
Cara kerja sistem ini bisa dibilang pondasi sistem RFID (Radio Frequency Identification). Dan diakui pula kalau ini merupakan sejarah RFID pertama kali digunakan.
2. Charles Wharton Mendapat Paten Pertama
Perang usai, sementara teknologi yang digunakan militer-militer ini menarik perhatian sipil. Karena itu di tahun 1960, sistem ini mulai masuk laboratorium sipil.
Beberapa proyek penelitian menguji coba membuat perangkat kecil yang bisa memantulkan sinyal radio. Proyek ini diintegrasikan ke berbagai sektor seperti peternakan dan kendaraan. Namun, perangkat yang digunakan masih sangat besar.
Pada akhirnya teknologi ini kembali ke tentara. Charles Walton adalah sosok dibalik penemuan RFID modern. Ia adalah mantan tentara di Army Signal Corps. Setelah perang dunia, ia bekerja di laboratorium Riset IBM hingga tahun 1970.
Di tahun yang sama, ia kemudian mendirikann laboratorium sendiri bernama Proximity Device di California. Di labnya ini, ia sukses mengembangkan teknologi RFID. Di tahun 1980, ia mendaftarkan paten RFID atas namanya.
3. Mulai Masuk Industri
Sejak Charles Walton mengembangkan RFID ke dalam bentuk sempurna, teknologi ini benar-benar dimanfaatkan industry.
Di tahun 1980 sampai 1990, industri yang bergerak di bidang logistik menggunakannya untuk mengidentifikasi barang secara cepat. Selain itu, juga digunakan untuk memantau alur pendistribusian.
Dunia semakin berkembang hingga akhirnya RFID mulai dilirik oleh berbagai perusahaan teknologi yang bergerak di bidang telekomunikasi.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Sony, Nokia, dan sebagainya mulai menyadari pentingnya keamanan data pengguna perangkat mereka.
Hingga akhirnya di tahun 2002, Sony dan sebuah perusahaan bernama NXP Semiconductors menciptakan teknologi NFC.
Teknologi ini sebenarnya memiliki prinsip mekanisme yang sama dengan RFID. Karena pada dasarnya, NFC merupakan bagian dari RFID, menggunakan frekuensi radio untuk mentransmisi data.
Namun, perusahaan memahami jika RFID menggunakan frekuensi besar yang bisa digunakan jarak jauh. Secara kepraktisan, lebih mudah karena transfer data bisa dari jauh. Namun, ini beresiko terhadap keamanan karena data tersebut bisa diintervensi saat proses pengiriman.
Perusahaan kemudian mengembangkan teknologi yang tetap memudahkan namun lebih aman. Solusinya, mengecilkan pita frekuensi radio untuk pengiriman data.
Data tetap bisa di transmisi tanpa harus menempelkan dua perangkat. Namun, harus dalam jarak dekat. Dan teknologi ini kemudian dikenal dengan nama NFC.
4. Pembentukan NFC Forum
Pada tahun 2004, perusahaan telepon seluler besar Nokia, Sony, dan Philips berkomitmen pada gagasan untuk mengintegrasikan komunikasi jarak dekat (NFC) ke dalam produksi mereka untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan penggunaan. Lewat komitmen ini, dibentuklah NFC forum.
5. Perusahaan Mulai Membuat NFC
Meski sudah dibentuk forum dan dilakukan pengembangan teknologi, pembuatan perangkat dengan fitur NFC cenderung lambat. Tak hanya itu, infrastrukturnya pun demikian.
Di tahun 2006, Nokia 6131 tercatat sebagai ponsel pertama yang memasang fitur NFC dalam perangkatnya. Namun karena lambatnya pengembanga infrastruktur, teknologi ini nampak tidak berguna di ponsel tersebut.
Baru 4 tahun kemudian infrastruktur dan pengembangan teknologi NFC menemukan titik balik. Terutama ketika kerjasama Google dan Samsung memproduksi smartphone pertama yang menggunakan fitur NFC, yakni Samsung Nexus S.
Tidak hanya pada perangkat keras, aplikasi teknologi NFC Ini juga diintegrasikan pada perangkat lunak (software) ponsel tersebut.
Cara Kerja NFC
Boleh dibilang, kita sangat terbantu dengan adanya teknologi NFC ini. Bagaimana tidak, hanya dengan menempelkan perangkat ke perangkat atau benda lainnya, kita bisa membaca atau mengirim data dengan mudah.
Tapi apakah anda bertanya-tanya, bagaimana data itu bisa berpindah dengan mudah padahal sangat minim sentuhan? Jawabannya adalah melalui frekuensi radio.
Udara bebas yang kita hirup benar-benar menyediakan kehidupan buat manusia. Selain oksigen sebagai sumber utama pernafasan, di udara bebas ini juga tersedia sumber daya alam gelombang elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik terdiri dari banyak frekuensi. Salah satunya frekuensi radio yang umum digunakan pada berbagai perangkat teknologi.
Sementara teknologi Near Field Communication atau NFC ini bekerja dalam frekuensi 13.56 Mhz. Setelah kedua perangkat dengan fitur NFC terhubung, data akan ditransfer melalui spektrum ini dengan prinsip induksi magnetik.
Jadi kesimpulannya, cara kerja NFC membutuhkan dua perangkat dengan fitur NFC untuk bisa saling berkirim data. Sementara data ini ditransfer melalui pita frekuensi NFC.
Belum selesai. Cara mengirim dan menerima datanya ada tiga:
Pertama, satu perangkat aktif sebagai pemancar sinyal (transmitter) dan satu perangkat pasif sebagai penangkap sinyal (receiver). Transmitter akan memancarkan sinyal dan ditangkap receiver. Data dari transmitter kemudian ditangkap oleh receiver.
Dalam cara ini, intinya hanya satu perangkat yang bisa mengirimkan data. Misalnya ketika kita mau mengecek saldo e-money.
Kedua, dua perangkat aktif yang sama-sama bisa memancarkan sinyal dan menangkapnya. Biasa disebut juga dengan mode peer-to-peer.
Mode ini memungkinkan dua perangkat saling bertukar data. Contoh paling mudahnya adlaah dua telepon seluler yang didekatkan dan bisa saling mengirim foto, video, bahkan lagu.
Ketiga, dikenal dengan nama card emulation. Di mode ini NFC bisa bertindak sebagai kartu pembayaran seperti e-money atau kartu ATM. Sementara perangkat lainnya akan memproses data yang dikirim ke mekanisme lain.
Contoh paling mudah adalah pada gate atau gerbang transportasi umum. Misalnya KRL atau Transjakarta.
Kita cukup menempelkan ponsel pada reader NFC. Saldo dalam rekening bank kita otomatis akan berkutang. Sementara reader NFC mengirim data saldo ke sistem pembayaran serta mengirimkan sinyal supaya gate bisa terbuka.
Penggunaan NFC dalam Keseharian
Disadari atau tidak, hampir semua lini kehidupan kita bisa dipermudah dengan NFC. Berikut contohnya:
1. Pembayaran Seluler
Seperti yang dijelaskan dalam cara kerja NFC mode card emulation. Perangkat NFC bisa berfungsi sebagai kartu ATM. Tinggal ditempelkan pada reader, anda bisa belanja dengan mudah bahkan tanpa membuka software atau aplikasi sama sekali.
2. Akses
Akses juga sama. Hampir semua terminal atau stasiun transportasi umum menggunakan fitur NFC pada gate atau gerbangnya. Tujuannya, untuk memudahkan akses. Ingat dahulu kita mendapatkan selembar kertas supaya bisa masuk transportasi umum? Kalau hilang atau basah, selesai sudah!
3. Keamanan
Tak hanya kemudahan, penerapan fitur NFC di gerbang transportasi umum ini juga untuk keamanan. Fungsi serupa bisa diterapkan pada gedung-gedung perkantoran, mencegah orang yang tidak berwenang masuk tanpa pengawasan dan berpotensi membuat keonaran.
4. Marketing
Marketing fisik seperti baliho, spanduk atau poster hingga saat ini masih digunakan karena memang masih memberikan lead buat perusahaan.
Tapi, model seperti ini bisa semakin lengkap jika diintegrasikan teknologi NFC ke dalamnya. Misalnya, Tag NFC dapat disematkan pada objek fisik seperti poster atau kemasan produk, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan konten digital atau menerima penawaran khusus.
5. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, NFC sangat bermanfaat untuk identifikasi pasien, pelacakan obat, bahkan menyimpan rekam medis pasien tersebut.
Pasien hanya tinggal menempelkan ponsel ke perangkat tertentu di fasilitas kesehatan. Semua data tentang kesehatannya di fasilitas tersebut bisa terbaca dan dianalisis dengan mudah oleh tenaga kesehatan seperti dokter atau perawat.
Masa Depan NFC dengan Perkembangan AI

Tidak lengkap rasanya jika tidak membahas perkembangan teknologi tanpa melibatkan Artificial Intelligence atau AI.
Seperti kita ketahui, alat ini sudah merambah ke berbagai sektor industri. Bahkan banyak manusia yang sudah bergantung dengan AI.
Soal industri, tentu saja AI juga jadi masa depan pengembangan teknologi NFC yang terus dilakukan. Salah satunya untuk memudahkan operasional bisnis.
Mantan IT Business Partner perusahaan telekomunikasi asal AS, AT&T, Andre Ripla, menjelaskan, AI dapat diintegrasikan ke dalam fitur NFC dalam perangkat. Ketika diaktifkan, AI secara otomatis memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dalam bentuk yang lebih sederhana.
Contohnya, jika dahulu kita menempelkan kartu NFC untuk mengetahui denah sebuah lokasi, dengan integrasi AI ini bisa menampilkan informasi bagaimana langkah paling cepat menempuhnya, alternatif jalan, bahkan rekomendasi alternatif lokasi lainnya. Hanya dalam satu sentuhan.
Andre juga menjelaskan, Integrasi AI dalam NFC juga berguna untuk meningkatkan keamanan.
Misalnya, Algoritma AI dapat menganalisis pola bagaimana pengguna berinteraksi dengan perangkat mereka (misalnya, ritme mengetik, pola gesekan) untuk terus mengautentikasi pengguna selama transaksi NFC.
Bahkan, AI juga bisa menganalisis potensi kerusakan perangkat NFC sejak dini serta menganalisis data yang ditransmisikan dari dan/atau perangkat NFC untuk membuat laporan dan analisis.