Persyaratan Sampel untuk Keperluan Pengujian di Lab DJID KOMDIGI

Sebelum alat atau perangkat telekomunikasi mendapatkan sertifikat DJID KOMDIGI, ada satu tahap penting yang menentukan kelancaran prosesnya, yakni persyaratan sampel untuk pengujian di laboratorium.

Banyak pelaku usaha yang hanya fokus pada dokumen administratif saja, tapi lupa bahwa sampel fisik yang dikirim ke laboratorium juga punya andil besar. Nah, kalau sampelnya tidak sesuai, proses sertifikasi DJID bisa tertunda, bahkan gagal. Itulah kenapa memahami persyaratan sampel sejak awal sangat penting, biar waktu dan biaya tidak terbuang percuma.

Kenapa Persyaratan Sampel itu Penting?

persyaratan sampel djid

DJID (Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika) mewajibkan setiap produk yang diuji untuk benar-benar merepresentasikan perangkat yang akan dijual secara komersial. Artinya, hasil uji hanya dianggap sah jika kondisi dan spesifikasi perangkat yang diuji identik dengan produk aslinya.

Tujuan dari aturan ini jelas, yaitu memastikan semua perangkat yang beredar di Indonesia aman, stabil, dan tidak mengganggu frekuensi publik. Karena itu, sebelum Anda mengirim perangkat ke lab DJID, penting untuk memastikan jenis sampel yang dibutuhkan sudah benar.

Selain itu, Anda juga perlu memperhitungkan biaya administratif yang berlaku. Berdasarkan ketentuan DJID, tarif penerbitan sertifikat DJID bervariasi tergantung jenis perangkat dan jalur pengujian yang digunakan, dengan kisaran antara Rp.12 juta sampai Rp.30-80 juta per sertifikat / per tipe.

Jenis-Jenis Sampel yang Diterima di Lab DJID KOMDIGI

persyaratan sampel djid

Berdasarkan standar pengujian di Indonesia, ada tiga kategori utama persyaratan sampel yang harus diperhatikan oleh pemohon sertifikat, yaitu:

Conducted sampel

Ini adalah jenis sampel yang digunakan untuk pengujian frekuensi radio (RF test). Disebut “conducted” karena sampel ini harus memiliki konektor SMA (bisa male atau female) yang langsung terhubung ke modul RF perangkat.

Fungsinya, agar sinyal frekuensi dari perangkat bisa diteruskan secara langsung ke spectrum analyzer tanpa lewat udara. Jadi, transmisi frekuensi berjalan lebih stabil dan hasil uji lebih akurat.

Biasanya, perangkat seperti wireless router, access point, atau perangkat antena eksternal sudah memiliki port SMA bawaan. Tapi jika produk Anda tidak memilikinya, maka perlu dilakukan modifikasi ringan dengan menambahkan konektor SMA ke modul RF di dalam perangkat.

Jenis sampel ini wajib disiapkan untuk perangkat yang memiliki fitur:

  • Bluetooth
  • ANT+
  • Zigbee
  • SRD di pita 2.4 GHz
  • WLAN 2.4 GHz dan 5 GHz
  • RFID 920–923 MHz
  • Seluler (2G, 3G, 4G, 5G)
  • LPWA atau IoT

Singkatnya, kalau produk Anda punya fungsi nirkabel yang mengandalkan frekuensi radio, conducted sample ini wajib ada.

Normal atau commercial sample

Sesuai namanya, ini adalah sampel komersial biasa, produk dalam bentuk aslinya tanpa modifikasi. Jenis ini digunakan untuk pengujian umum seperti:

  • Uji kompatibilitas elektromagnetik (EMC test)
  • Uji keselamatan listrik (electrical safety test)
  • Uji keselamatan laser (laser safety test)

Selain itu, beberapa perangkat dengan frekuensi rendah seperti NFC, RFID 13.56 MHz, atau radar 24 GHz juga bisa diuji menggunakan sampel komersial.

Artinya, kalau produk Anda tidak memerlukan konektor khusus untuk akses frekuensi, cukup kirim unit yang sama dengan versi pasar. Pastikan unit berfungsi normal, lengkap dengan adaptor daya dan aksesori pendukungnya.

Radiated sample

Radiated sample adalah sampel tanpa konektor SMA dan tanpa modifikasi fisik apa pun. Bedanya dengan commercial sample, perangkat ini harus bisa dikontrol untuk mengirimkan sinyal pada frekuensi tertentu, biasanya lewat software atau tombol fisik.

Jenis ini bisa digunakan untuk uji EMC (electromagnetic compatibility) jika commercial sample tidak tersedia. Untuk perangkat dengan RF seperti NFC, RFID, atau radar frekuensi rendah, radiated sample juga bisa diterima.

Walau tidak wajib di semua pengujian, memiliki radiated sample bisa jadi alternatif ketika conducted sample sulit disiapkan, terutama untuk produk kecil yang tidak bisa dimodifikasi secara fisik.

Penutup

Menyiapkan persyaratan sampel untuk pengujian di lab DJID KOMDIGI merupakan langkah strategis agar proses sertifikasi berjalan cepat dan efisien. Dengan memahami jenis sampel, seperti conducted, commercial, dan radiated, Anda bisa menyiapkan unit yang sesuai sejak awal tanpa perlu revisi atau pengiriman ulang.

Jadi, sebelum memulai proses pengujian, pastikan Anda sudah tahu tipe sampel yang dibutuhkan. Biar hasil uji cepat keluar, proses approval lancar, dan produk Anda segera siap beredar resmi di pasar Indonesia.

Galih

Saya Galih Nugroho, penulis konten sekaligus pemerhati teknologi dan regulasi industri di Indonesia. Dengan pengalaman menulis di berbagai bidang, mulai dari teknologi telekomunikasi, regulasi pemerintah, hingga gaya hidup modern.

All Post | Website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *