Perkembangan fisik bayi selalu berawal dari kepala sampai ke kaki. Bayi akan mulai memiliki kontrol yang baik pada kepala dan leher sebelum lengan dan tangan, badan, serta paha dan kaki.
Perkembangan fisik memberikan anak kemampuan yang mereka butuhkan untuk eksplorasi dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Perkembangan Fisik bayi dimulai dari otot tubuh yang bertambah kuat dan diikuti dengan gerakan yang terkoordinasi secara bertahap.
Hal ini merupakan proses awal tumbuh kembang anak. Seiring dengan pertumbuhan anak, jumlah dan jenis aktivitas fisiknya akan banyak berubah.
Bayi cenderung menghabiskan waktu dengan tidur dan makan. Namun pada saat anak beranjak balita, mereka belajar mulai dari merangkak, kemudian berjalan, hingga dapat mengeksplorasi secara mandiri.
Pola asuh dan cara mendidik anak di era digital, jenis mainan, dan lingkungan sekitar akan memberikan banyak pengaruh terhadap Perkembangan fisik bayi.
Tahap Perkembangan Fisik Bayi Setelah Kelahiran

Berikut adalah Perkembangan Fisik bayi mulai dari kepala hingga kaki pada 14 bulan pertama setelah kelahirannya.
1. Kepala (6-8 minggu)
Perkembangan fisik bayi seputar kepala. Awalnya, semua otot tubuh bayi masih lemah, termasuk kepala yang hanya bisa menghadap ke atas. Namun, setelah 1 bulan, ia sudah mulai bisa menegakkan kepalanya untuk waktu yang singkat.
Hal ini didukung oleh perkembangan otot lehernya yang sudah agak kuat. Jika menengkurapkannya, ia akan berusaha menoleh ke kiri dan ke kanan.
Saat terbaring, ia juga akan berusaha mengangkat kepalanya. Di usia ini, mata anak mulai bisa untuk fokus dengan lebih baik.
Ia juga sudah dapat mengenali wajah dalam jarak yang dekat. Penglihatannya yang lebih baik membuat ia sering melihat ke sekelilingnya, sambil menggerakkan kepala.
Baca juga: BPJS kesehatan untuk bayi
2. Tangan (3-4 bulan)
Perkembangan fisik bayi seputar tangan. Setelah mampu mengontrol gerakan kepalanya, bayi akan mulai berusaha untuk mengoordinasikan dan menggunakan tangannya dengan baik.
Jika membaringkannya dengan mainan yang bergantung di atas kepalanya, maka tangannya berusaha menggapai mainan tersebut. Jika jaraknya tidak terlalu jauh, sesekali ia dapat menggapainya.
Pada masa ini, harus mengawasinya lebih ketat lagi karena ia mulai memasukkan apa saja yang ia pegang. Beri ia mainan tumpul yang tidak mengandung zat berbahaya.
3. Torso (4-6 bulan)
Perkembangan fisik bayi seputar Torso. Di usia ini, perkembangan otot bayi turun pada bagian torso. Bayi mulai mampu menahan dirinya dengan posisi tripod, yaitu duduk dengan bantuan tangan untuk menopang sebagian berat tubuhnya.
Sesekali ia mulai bisa menahan tubuhnya sendiri dan berusaha berputar. Ia juga mulai belajar menyeimbangkan seluruh tubuhnya.
Di masa ini pula, ia mulai berguling sambil berbaring dan menegakkan kepalanya. Ketika torsonya sudah benar-benar kuat, ia mampu duduk dengan posisi benar dengan kepala tegak, tanpa bantuan. Tangannya pun bisa bergerak bebas.
4. Badan (7-11 bulan)
Sambil belajar duduk, bayi mulai belajar mengoordinasikan gerakan tangan dan lutut mulai usia tujuh bulan. Sebagian besar bayi mulai merangkak. Inilah cara pertama bayi untuk bergerak efektif tanpa bantuan orang lain.
Setelah berhasil melakukan gerakan maju, bayi akan mulai mencoba gerakan mundur. Gerakan-gerakan itu sebenarnya juga melatih otot-otot kakinya agar siap berjalan pada tahap selanjutnya.
5. Kaki (12-14 bulan)
Inilah puncak perkembangan otot tubuh bayi. Pada usia 12 bulan, otot-otot kakinya mulai kuat sehingga ia bisa melangkah. Awalnya, ia membutuhkan bantuan tembok atau tangan.
Jangan lepaskan pengawasan darinya karena ia akan sering terjatuh. Ada baiknya, saat belajar berjalan, melepaskan sepatunya agar ia dapat merasakan tekstur lantai. Hal ini akan membantu keseimbangannya sehingga ia bisa belajar berjalan lebih baik.
Baca juga: resep mpasi terbaik
Tahap Perkembangan Berdasarkan Usia

Berikut adalah penjabaran mengenai Perkembangan Fisik bayi berdasarkan kategori usianya.
1. Perkembangan Fisik Usia 1 tahun (12-24 bulan)
Pada usia ini, anak yang berusia 1 tahun mengalami perkembangan fisik yang signifikan. Umumnya, dilihat dengan kemampuannya merangkak hingga berlari dalam waktu sekitar 20 bulan.
Saat mereka berjalan, mereka merentangkan tangan mereka ke samping atau menahan perut mereka untuk menjaga keseimbangan.
Pada masa ini ia masih cenderung tidak stabil saat berjalan, maka wajar bila sering jatuh. Mereka menggunakan kemampuan bergerak ini untuk mendorong dan menarik mainan, menari dan memanjat.
Beberapa kegiatan yang dapat membantu perkembangan fisik bayi yang berusia 1 tahun :
- Ajak anak untuk berjalan-jalan di sekitar
rumah dan jongkok untuk mengambil benda dari tanah/lantai. - Bantu ia berlatih melangkah naik, misalnya ke
tangga kecil atau trotoar. - Tempatkan mainan favorit si kecil di ujung
ruangan dan tempatkan beberapa rintangan di sepanjang jalan yang perlu ia lalui
untuk sampai ke mainannya. - Jika orang tua berada di dalam rumah, biarkan
anak berlatih naik ke tempat tidur atau sofa. Selalu berada dekat dengan anak dan
bersiaplah untuk menangkapnya jika dia kehilangan keseimbangan. - Sediakan waktu untuk berjalan-jalan di taman
untuk melatih anak berjalan ataupun berlari di permukaan yang berbeda seperti
lantai, rumput, ataupun pasir.
2. Perkembangan Usia 2 tahun

Pada usia ini, anak yang berumur 2 tahun akan semakin kreatif. Ia mulai mengeksplorasi berbagai cara untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain seperti merangkak, berjalan, berlari, melompat dan memanjat.
Ia juga bisa menendang bola kecil ke depan, menangkap bola yang digelindingkan dan melempar bola dengan tangan (dengan akurasi rendah).
Meskipun masih sering jatuh, keseimbangan si kecil menjadi lebih konsisten dari sebelumnya.
Kegiatan yang dapat membantu Perkembangan Fisik Balita yang berumur 2 tahun :
- Mainkan permainan mengejar si anak dan berpura-pura
untuk menangkapnya. - Bicaralah dengan anak tentang binatang yang
berbeda dan bagaimana mereka bergerak. Orang tua kemudian dapat memberi contoh
meniru binatang yang berbeda misalnya melompat seperti kelinci atau merangkak
seperti beruang. - Duduklah di lantai berhadapan dengan anak dan
gelindingkan bola secara bolak-balik. Saat anak menguasai aktivitas ini,
tantang dia dengan melempar bola perlahan sehingga sedikit memantul sebelum
mencapai ke anak. - Tiup gelembung menggunakan pembuat gelembung
sabun dan minta anak untuk melompat dan
menangkap gelembung-gelembungnya.
3. Perkembangan Usia 3 tahun
Anak yang berusia 3 tahun sudah menjadi lebih seimbang dan dapat bergerak dengan mantap. Selain anak mampu berjalan, mereka juga sudah lebih terkoordinasi saat berlari, memanjat, dan melakukan aktivitas lain yang melibatkan otot besar.
Dengan berkembangnya koordinasi otot anak, kini dia bisa menangkap bola besar menggunakan dua tangan dan tubuh mereka.
Sekarang Ia juga bisa berjalan dalam satu garis lurus dan bergerak cepat melewati rintangan. Anak mungkin juga sudah dapat berjalan tanpa melihat ke arah kakinya dan dapat berjalan mundur perlahan.
Kegiatan yang dapat membantu Perkembangan Fisik Anak yang berumur 3 tahun :
- Letakkan hula hoop dekat dari anak dan dorong dia untuk melempar bola ke dalam
hula hoop tersebut. Perlahan-lahan tingkatkan jaraknya. - Ciptakan permainan berburu harta karun untuk
anak dan tantang ia untuk menemukan semua benda tersembunyi. Kegiatan ini akan
membuatnya banyak berjalan dan membungkuk saat mencari di bawah meja atau
kursi. - Ayunkan tali perlahan ke lantai dan mintalah anak untuk melompatinya pada waktu yang tepat.
- Mintalah anak dan teman-temannya untuk duduk dalam lingkaran
dan putar musik saat mereka mengoper bola kecil sesuai dengan ritme lagunya,
bergantian antara ritme yang cepat dan lambat.
4. Perkembangan Usia 4 tahun
Anak yang berusia 4 tahun dapat terlibat dalam permainan dan aktivitas dalam jangka panjang. Anak sudah terampil berjalan, memanjat, melompat dan bahkan berlari kencang. Ia juga mampu melempar, menangkap, menendang dan memantulkan bola dengan baik.
Sekarang ia memahami konsep bergerak di ruangan tanpa menabrak benda atau orang. Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik atau lebih, kini menjadi aktivitas yang bisa mereka selesaikan tanpa bantuan orang tua. Hal ini dikarenakan keseimbangan yang meningkat.
Kegiatan yang dapat membantu Perkembangan Fisik Anak yang berumur 4 tahun :
- Lakukan jalan santai bersama keluarga.
Variasikan dengan berjalan, berlari, jogging, dan berbaris. - Bermain air di halaman belakang. Bermain di
kolam karet atau menggunakan selang air, menstimulasi anak jadi lebih aktif. - Buatlah rintangan di ruang tamu atau halaman
belakang, yang terdiri dari bantal, kotak kardus, mainan, atau benda lain yang
ditemukan sehingga anak dapat berlari-lari di sekitarnya dan memanjatnya. - Bermainlah dengan bola. Permainan seperti
menendang, melempar dan menangkap bola merupakan latihan yang tepat.
5. Perkembangan Fisik Usia 5 tahun
Anak yang berusia 5 tahun memiliki banyak energi dan akan mencari permainan dan lingkungan yang aktif. Peningkatan kemampuan untuk menyeimbangkan dan mengkoordinasikan gerak membantu untuk dapat mengendarai sepeda dengan bantuan roda latihan.
Selain itu juga membantu dalam melakukan lompat tali dan memainkan bola dengan terampil.
Anak juga menunjukkan cara berjalan dan berlari yang sudah mantap. Serta mampu untuk menentukan arah, kecepatan dan kualitas gerakan mereka secara bervariasi.
Kegiatan yang dapat membantu Perkembangan Fisik Anak yang berumur 5 tahun :
- Menarilah mengikuti musik. Kenalkan anak dengan berbagai jenis musik. Memainkan alat musik juga dapat meningkatkan Perkembangan Fisik Anak.
- Mainkan permainan meniru hewan. Tanyakan hewan apa yang menjadi favoritnya dan biarkan Ia meniru misalnya dengan berlari, melompat atau merangkak.
- Berjalanlah ke taman dan biarkan anak menjelajahi ruang terbuka. Ia bisa mengejar burung, menendang bola atau menuruni bukit kecil.
- Mainkan lagu favoritnya dan dorong anak untuk membuat gerakan tarian menggunakan seluruh tubuhnya. Jadikan aktivitas lebih menyenangkan dengan ikut meniru tindakannya.
6. Perkembangan Fisik Usia 6 tahun
Anak berusia enam tahun akan terus menikmati bergerak dalam berbagai cara. Meski kemampuan fisiknya belum berkembang maksimal, ia tetap bersemangat untuk mencoba aktivitas dan olahraga yang baru.
Ia dapat berjalan di berbagai jalur dan arah. Serta mengontrol tubuh mereka misalnya dengan melompat dan mendarat, berguling dan mengontrol distribusi berat badan pada kaki dan tangan.
Pada usia ini, tingkat keterampilan anak akan bervariasi berdasarkan jumlah kegiatan fisik mereka. Anak yang kurang aktif dilatih mungkin tidak mengalami perkembangan yang sama dengan yang rutin latihan.
Kegiatan yang dapat membantu Perkembangan Fisik Anak yang berumur 6 tahun :
- Ajak anak untuk aktif bergerak misalnya dengan
berolahraga atau melakukan kegiatan rekreasi bersama. Kegiatan ini akan
meningkatkan kemampuannya untuk berinteraksi. - Terlibat dalam kegiatan di luar ruangan
seperti melempar dan menendang bola, berjalan dan berlari, atau melompat-lompat
di permukaan yang berbeda, bergantian dengan menggunakan kaki kanan dan kiri. - Buat jalur rintangan yang mencakup kotak
kardus, bantal, dan furnitur yang bisa dilalui atau dinaiki oleh anak. - Berjalan-jalan di taman dan biarkan anak
menjelajahi ruang terbuka. Ia bisa mengejar burung, menendang bola atau
menuruni bukit kecil.
Dalam setiap tahap pertumbuhannya, anak juga membutuhkan dukungan dari kedua orang tua agar setiap Perkembangan Fisik Bayi akan lebih optimal.
Perlu diingat, perkembangan setiap anak berbeda-beda. Kemampuan berjalannya tidak hanya tergantung pada otot, tetapi juga kematangan sarafnya yang akan membuat tubuhnya lebih seimbang.
Namun, jika saat mencapai usia 18 bulan perkembangan fisik bayi belum terlihat, ada baiknya dikonsultasikan dengan dokter. Sehingga ia bisa mendapatkan terapi fisik atau fisioterapi. – <LH>