Kita mungkin sudah tidak asing dengan kata sirkulasi. Ya, kata ini bisa dipakai di hampir semua lini kehidupan.
Tapi, apa sebenarnya makna sirkulasi tersebut, terutama jika dihubungkan dengan berbagai lini dalam kehidupan?
Untuk memahaminya, kita perlu menghubungkannya dengan berbagai konteks. Namun, mari kita mulai dengan makna sirkulasi secara garis besar terlebih dahulu.
Penjelasan Umum
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia atau KBBI, sirkulasi diartikan sebagai “peredaran” atau “perputaran”. Dalam keterangan, juga dijelaskan kalau makna sirkulasi artinya perputaran yang lancar.
Sirkulasi sendir diserap ke dalam Bahasa Indonesia dari kata Bahasa Inggris circulation. Dalam berbagai kamus dunia, circulation diartikan sebagai gerakan teratur melalui sebuah sirkuit.
Dari pemahaman tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sirkulasi bisa dimaknai sebagai gerakan berputar yang bergerak dalam sebuah jalur atau sirkuit tertentu.
Dalam pengertian umum, kata sirkulasi ini bisa didefinisikan sebagai pergerakan orang, benda, serta apapun. Asalkan gerakan tersebut berulang melewati sebuah jalur yang sama.
Contoh dalam Berbagai Aspek Kehidupan
Seperti dijelaskan, kata sirkulasi bisa dimaknai ke berbagai aspek kehidupan, tergantung konteks pembahasannya apa.
Kalau dijelaskan satu per satu mungkin tidak akan selesai dalam satu tulisan. Tapi, disini kami akan menjelaskan beberapa contoh diantaranya.
1. Aspek Biologis
Mungkin kita sudah tidak asing dengan istilah sirkulasi darah. Ini adalah salah satu makna sirkulasi yang diterapkan dalam aspek biologis.
Sirkulasi darah sendiri merujuk pada proses perputaran darah dari jantung ke seluruh tubuh lalu kembali lagi ke jantung. Pergerakannya diinisiasi oleh jantung.
Darah yang berputar tersebut melalui sebuah “sirkuit” atau “jalur” yang disebut pembuluh darah. Sementara jalur ini tidak akan berubah sampai kapanpun kecuali jika terjadi kerusakan fatal.
2. Aspek Arsitektur
Dalam dunia arsitektur atau sipil, sirkulasi didefinisikan sebagai pergerakan atau hubungan antar ruang, baik vertikal maupun horizontal.
Sebagai contoh, pergerakan horizontal, misalnya penyusunan tata letak lorong untuk pergerakan pengguna ruangan.
Untuk sirkulasi vertikal, misalnya penempatan tangga untuk pergerakan manusia dari lantai satu (bawah) ke lantai 2 (atas).
3. Aspek Tata Ruang
Hampir sama dengan aspek sebelumnya, sirkulasi juga digunakan dalam penyusunan tata ruang, khususnya untuk pergerakan keluar masuknya udara.
Contoh mudahnya adalah penempatan ventilasi yang baik supaya sirkulasi udara bisa bagus. Sirkulasi udara sendiri merupakan gerakan masuk dan keluarnya udara dari dan ke dalam ruangan.
4. Aspek Demografi
Kita coba bahasa dengan kacamata yang lebih besar. Sirkulasi juga biasa digunakan dalam istilah kependudukan. Lebih tepatnya perpindahan penduduk.
Mungkin sejak zaman dahulu kita sering mendengar berita bahwa pergerakan orang ke Ibu Kota (Jakarta) selalu meningkat setiap lebaran.
Dalam dunia demografi dan kependudukan, ini termasuk sirkulasi kependudukan yang bersifat jangka panjang atau pendek, tergantung berapa lama orang dari luar daerah Jakarta masuk ke Jakarta dan menetap.
Sirkulasi dalam Dunia Kolam Renang
Kolam renang menjadi sarana yang sangat menyenangkan untuk semua orang. Bahkan bisa dibilang, ini salah satu wisata yang paling mudah diakses oleh semua kalangan.
Dan ternyata, sirkulasi juga digunakan dalam istilah di dunia kolam renang. Hal ini seperti dijelaskan Bapak Ristana, Senior Engineer Kontraktor Kolam Renang Dimulti Pool.
1. Pengertian Sirkulasi Kolam Renang
Bapak Ristana menjelaskan, sirkulasi dalam dunia kolam renang merujuk pada pergerakan air dari dan ke dalam kolam renang.
Air ini berputar dari kolam renang lalu dihisap oleh sebuah saluran. Masuk ke pompa dan filter kolam renang lalu dikembalikan ke kolam renang.
Sama seperti peredaran darah, sirkulasi kolam renang juga melewati sebuah jalur. Bapak Ristana menjelaskan, jalur ini disebut instalasi pipa kolam renang.
2. Fungsi Sirkulasi Kolam Renang
Bukan tanpa alasan air kolam renang harus selalu diputar melewati filter kolam renang. Tujuannya supaya kotoran atau bakteri di dalam air bisa tersaring di filter dan tidak mengganggu pengguna kolam renang.
Selain itu, kata Bapak Ristana, sirkulasi juga digunakan untuk mengedarkan obat kolam renang seperti kaporit. Dengan begitu, semua bagian air kolam bisa tersanitasi dengan baik.
3. Jenis Sirkulasi Kolam Renang
Bapak Ristana menjelaskan, ada dua jenis sirkulasi kolam renang, yakni skimmer dan overflow. Keduanya hanya dibedakan oleh bagian dalam sirkulasi tersebut.
Pada kolam skimmer, sirkulasi menggunakan set alat bernama skimmer box. Komponennya ada lubang skimmer, keranjang skimmer, tutup skimmer, dan saluran skimmer.
Skimmer box dipasang di bibir kolam renang dengan lubang berada di dinding kolam. Dengan hisapan pompa, air akan masuk ke dalam skimmer box lalu disaring keranjang skimmer kemudian masuk ke saluran skimmer sebelum ke pompa dan filter lalu kembali ke kolam renang.
Sementara sirkulasi overflow lebih panjang. Jenis ini mengandalkan luapan air yang ditampung dalam saluran di sisi kolam renang.
Air di saluran ini kemudian masuk ke balancing tank. Fungsi balancing tank sendiri untuk menjaga ketinggian air di dalam kolam renang.
Setelah dari balancing tank, air akan dihisap ke pompa dan filter kemudian dialirkan kembali ke kolam renang.
4. Waktu Sirkulasi Kolam Renang Ideal
Karena sirkulasi kolam renang ini sangat vital fungsinya, Bapak Ristana menyebut hal ini harus dilakukan setiap hari.
Caranya, kita harus mengatur waktu nyala dan mati pompa setiap hari. sementara waktu idealnya adalah 6 sampai 12 jam, tergantung ukuran kolam renang.
Untuk memudahkan, Bapak Ristana menganjurkan pemasangan timer. Fungsinya untuk mengatur waktu nyala dan mati pompa kolam renang tersebut.