Mukadimah khutbah Jumat merupakan kata pengantar atau pembuka yang harus dilaksanakan dalam rangkaian ibadah Shalat Jumat.
Saat melakukan mukadimah khutbah Jumat, lazimnya khatib menyampaikan hamdalah atau pujian kepada Allah SWT dan doa-doa.
Selain itu, khatib juga harus melantunkan sholawat kepada Rasulullah SAW, membaca petikan surat Al-Quran, serta berwasiat.
Terakhir, khatib dalam shalat Jumat wajib memohon ampunan untuk kaum muslimin pada doa penutup khutbah sesuai rukun-rukun dalam shalat Jumat.
Mukadimah untuk khutbah Jumat berbeda dengan khutbah Idul Fitri dan Idul Adha karena justru dilantunkan sebelum shalat Jumat.
Adapun contoh mukadimah khutbah dan berbagai topik singkat sebagai referensinya dapat Anda simak disini.
Berikut Kumpulan Contoh Mukadimah Khutbah Jumat
Mukadimah khutbah Jumat terdiri dari dua macam khutbah yang diselingi dengan duduk diantara dua khutbah.
Khutbahdimulai sejak tergelincirnya matahari dan harus tertib antara khutbah pertama, kedua, dan shalat.
Khatib yang menyampaikan ceramah hendaknya mengucapkan syahadat sebagai bentuk kesaksian terhadap keesaan Allah Ta’ala,
Berikut bacaan doa mukadimah singkat dalam teks latin dan artinya.
Contoh Mukadimah untuk Khutbah Jumat Pertama
Mukadimah khutbah Jumat pertama,
“Alhamdulillahirabbil ‘alamin, wabihi nasta’inu ‘alaa ‘amruuriddunya waddaini, wassolatu wassalamuali asyrofil mursalina wa’ala akihi wasoqbihi ‘ajmaiiin, ammabakdu.”
Doa tersebut artinya, “Segala pujian bagi Allah Ta’ala Tuhan sejagat raya, dengan menyebut nama-Nya kami memohon pertolongan agar dilancarkan segala urusan duniawi dan akhirat.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Rasulullah SAW, juga kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya.”
Kemudian dilanjutkan dengan mukadimah kedua yakni,

Doa tersebut artinya,
“Segala puji bagi Allah Ta’ala, hanya kepada-Nya kami memuji serta memohon ampun dan pertolongan, hanya kepada-Nya kami berlindung dari kemunafikan dan kejahatan amal kami. Barangsiapa Allah memberi petunjuk niscaya tak ada yang dapay menyesatkan, dan semoga kita selalu mendapat petunjuk-Nya.”
Contoh Mukadimah untuk Khutbah Jumat Kedua
Mukadimah khutbah Jumatpertama,
“Alhamdulillahilladhii ‘amaronaa ‘annusliqa ma’isyatana linailirrodho wassahadati, wanakuuma bil waajibati fii ‘ibaadatihi watakwahu ‘asyhadu alla ilaaha illallah waqdahula syariikalah, wa’asyhadu alla muqammadin abduhu warosuluhu lanabiyya bahdah, allahumma shollawasallam ‘alaa asyrofilambiyaa awalmursaliin wa’ala aalihi wasoqbihi ajmaiin, ammabakdu.”
Doa tersebut artinya,
“Segala puji bagi Allah Ta’ala yang memberi perintah kepada manusia untuk mendamaikan hidup demi akhir sukacita, serta akan dianugerahi pahala-Nya bagi yang melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah semata dan tidak ada sekutu yang menandingi-Nya, serta saya bersaksi bagwa Rasulullah adalah hamba dan rasul utusan-Nya. Ya Allah selalu berkati dan berikan kedamaian kepada para nabi dan rasul, keluarga, dan sahabatnya, aamiin.”
Selanjutnya Anda dapat membaca mukadimah khutbah Jumat kedua yakni,
“Fayaa ‘ibaadalha uushoinii nafsii wa’iyyaakum bitakwalhi, fakodh fazalmuttakuun. Kulalhu ta’ala fii kitaabihil kariim, bismilahirroqmanirroqiim, yaa ayyuha alladzii na’amanuu ttakullaha qakkotako taha wala tamuutunna illa wa’antummuslimuun.”
Doa tersebut artinya,
“Hai hamba beriman, saya perintahkan kepada diri sendiri dan kalian semua agar takut pedihnya siksa Allah karena hanya orang-orang bertaqwa yang akan menang. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran bahwa, dengan nama Allah Yang Maha Pengasih juga Maha Penyayang, wahai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebagaimana Dia harus ditakuti dan jangan mati kecuali sebagai umat muslim.”
3 Topik Mukadimah Khutbah Jumat Singkat
Nah, setelah membaca mukadimah khutbah Jumat, selanjutnya Anda dapat mengisinya dengan ceramah dan nasihat menggunakan kalimat yang lantang.
Terkait topik khutbah sebaiknya jangan semuanya menggunakan bahasa Arab karena dikhawatirkan akan ada banyak orang yang tidak paham isinya.
Anda dapat menyampaikan mukadimah khutbah Jumat bahasa Sunda, bahasa Indonesia, atau bahasa sehari-hari lainnya sebagai berikut.
1. Topik Mukadimah Khutbah: Bahaya dan Cara Menghindari Fitnah
Para muslimin muslimat jamaah shalat yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan Jumat ini, marilah kita senantiasa melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan Allah SWT.
Hadirin yang berbahagia, fitnah merupakan kata-kata atau ucapan yang bermaksud menjelekkan dan menjatuhkan nama baik orang lain.
Allah SWT. berfirman dalah surat Al-Baqarah (191) yang artinya, “Sementara fitnah lebih bahaya daripada pembunuhan”.
Hal ini dapat ditafsirkan bahwa tajamnya lisan seseorang senantiasa membekas dihati, sementara bekas luka akibat benda tajam bisa hilang seiring waktu.
Fitnah yang seorang lakukan tidak hanya berdampak buruk bagi orang lain, tapi juga merugikan diri sendiri.
Sebab, perilaku fitnah akan mendapat ancaman siksa neraka dan rusaknya hubungan tali persaudaraan antar-umat.
Oleh sebab itu, kita harus senantiasa memperkokoh iman agar terhindar dari pengaruh buruk dan bisikan setan.
Orang beriman hakikatnya juga senantiasa berdoa agar dijauhkan dari fitnah, serta mengkaji dan mempelajari Al-Quran.
Mari kita usahakan bersama-sama agar dijauhkan dari perilaku fitnah, sehingga bisa menggapai surga-Nya di akhirat nanti.
2. Topik Mukadimah Khutbah: Keistimewaan Bulan Rajab
Maasyiral muslimin yang dirahmati Allah,
Bulan Rajab merupakan satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Oleh sebab itu, kita sebagai umat muslim jangan sampai menyia-nyiakannya dan harus mengisinya dengan amal ibadah.
Di bulan Rajab, kita dilarang melakukan peperangan atau perbuatan aniaya lainnya.
Sebab bulan Rajab merupakan bulan penyambut Ramadhan dimana di dalamnya terjadi peristiwa isra’mikraj.
Kita disunnahkan agar berpuasa di hari pertama bulan Rajab untuk menghapus dosa setahun yang lalu.
Kemudian, di hari kedua akan menghapus dosa sebulan sebelumnya dan hari ketiga akan dihapuskan dosa seminggu lalu.
Kiranya kita sebagai umat muslim juga disunnahkan mengeluarkan zakat dan membayar hutang.
Bulan Rajab pahalanya berlipat ganda, sehingga kita harus senantiasa berdzikir, beristighfar, berdoa, dan beramal saleh.
Akhirnya, semoga khutbah Jumat menyentuh hati ini dapat meningkatkan iman dan ketaqwaan kita kepada Sang Maha Kuasa.
3. Topik Mukadimah Khutbah: Agar Doa Dikabulkan Allah SWT
Maasyiral muslimin shalat Jumat yang berbahagia,
Pada hakikatnya, berdoa merupakan tanda syukur kepada Allah Ta’ala, juga sebagai sarana pengampunan, harapan, dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Namun, belum tentu doa yang kita panjatkan langsung dikabulkan oleh Allah SWT.
Hal ini tercantum dalam firman-Nya surat Al-Anbiya (90) yang artinya, “Sesungguhnya mereka yang menyegerakan kebajikan, lalu berdoa dengan sungguh-sungguh dan kusyuk kepada Kami”.
Agar doa yang diijabah oleh Allah SWT., maka Islam menganjurkan kita bersuci dahulu dari hadast dan najis.
Kemudian, mulailah dengan membaca dzikir dan memuji Allah dengan ikhlas.
Doa hendaknya menghadap kiblat dengan mengangkat kedua tangan dan pula tergesa-gesa dalam berdoa.
Sebaiknya, berdoalah dengan sepenuh hati dan penuh harap bahwa doa tersebut akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Jika Anda berdoa dengan sungguh-sungguh dan memantapkan keinginan, maka nikmat Allah nyata adanya untuk orang-orang beriman.
Semoga doa yang kita panjatkan segera dikabulkan oleh Allah, aamiin aamiin.
Demikian contoh-contoh teks mukadimah khutbah Jumat sesuai sunnah Islam sekaligus isinya yang singkat tapi penuh kesan bermakna.
Semoga ide mukadimah khutbah Jumat tadi bermanfaat bagi kita semua untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.