Kolam Air Panas Tidak Butuh Obat, Apakah Benar? Ini Penjelasannya

Masih banyak yang beranggapan kalau kolam air panas tidak butuh obat. Ini terjadi karena suhu panas air dikatakan mampu membunuh mikroorganisme.

Kontraktor kolam renang Dimulti Pool yang memiliki teknisi berpengalaman membuat dan merawat kolam renang memahami bagaimana hal ini terjadi.

Berdasarkan pengalaman, kolam air panas memang butuh perlakukan khusus. Tapi, apakah termasuk tidak memberikan obat kolam renang? kita akan cari tahu jawabannya di sini.

Mitos! Kolam Air Panas Tidak Butuh Obat

Teknisi senior perawatan kolam renang Dimulti Pool, Andre Saputro menjelaskan, dirinya selalu menambahkan kaporit di setiap jadwal pembersihan rutin kolam renang air panas.

Ini dilakukan karena berdasarkan pengalamannya, ada suatu saat dimana kolam air panas tidak diberikan kaporit karena permintaan klien. Namun, ternyata airnya berubah jadi warna hijau.

Fenomena ini sebenarnya bisa dijelaskan secara ilmiah. Faktanya, suhu ideal kolam air panas berkisar antara 37 sampai 40 derajat celcius.

Coba buat air panas dan cocokkan dengan suhu tersebut menggunakan termometer. Lalu, rasakan sendiri dengan tangan anda.

Bagaimana? Apakah ini cukup panas? Jawabannya tentu saja tidak. Kalau sampai mendidih, tentu kolam tidak akan bisa dipakai. Dan siapa juga yang mau “merebus” tubuhnya sendiri?

Di sisi lain, kebanyakan mikroorganisme atau bakteri yang tumbuh di kolam renang itu baru bisa mati di suhu 100 derajat celcius. Titik didih air sendiri ada di suhu tersebut.

Dengan kata lain, bakteri di kolam air hangat baru bisa benar-benar mati dengan pemanasan saat airnya mendidih.

Jenis Kaporit yang Cocok untuk Kolam Air Panas

Perlu diketahui, ada tiga jenis kaporit yang biasa digunakan dalam perawatan kolam renang. Yaoitu kaporit bubuk dengan kadar klorin 60% beserta kaporit granular dan tablet yang masing-masing punya kadar klorin 90%.

Kaporit sendiri merupakan jenis obat yang mengandung senyawa klorin. Sementara klorin dikenal luas sebagai desinfektan karena kemampuannya membunuh mikroorganisme seperti bakteri.

Selain di kolam renang, kaporit juga digunakan pada industri pengolahan air minum atau instalasi pembuangan air limbah (IPAL).

Andre menjelaskan, kaporit sangat sensitif terhadap panas. Jika diletakkan terkena matahari langsung, bisa terurai dengan cepat.

Pun begitu ketika diaplikasikan pada kolam air panas. Kaporit lebih mudah terurai bahkan mengupa ketimbang di kolam biasa.

Di sisi lain, kaporit yang umum dipakai untuk perawatan rutin adalah kaporit bubuk karena murah dan mudah didapat. Tapi, jenis ini tidak begitu efektif di kolam air panas.

Andre menyarankan menggunakan kaporit granular. Karena bentuknya kristal yang lebih padat ketimbang butiran (bubuk), proses mengurainya lebih lama. Dengan begitu, kadar klorin tidak cepat berkurang.

Sementara kalau menggunakan kaporit tablet, beresiko merusak permukaan kolam air panas mengingat kepekatannya.

Takaran Kaporit untuk Kolam Air Panas

Andre menjelaskan, takaran kaporit untuk perawatan kolam air panas sama saja seperti kolam renang pada umumnya.

Dalam setiap 25 meter kubik, dibutuhkan 1 Kg kaporit granular yang diaplikasikan di setiap jadwal perawatan rutin kolam renang.

Sementara perawatan rutin sendiri, kata Andre, minimal satu minggu sekali pada kolam renang yang jarang digunakan. Tapi kalau sering bahkan setiap hari, 2 sampai 3 kali seminggu.

Karena kolam air panas kebanyakan di dalam ruangan, takaran kaporitnya berbeda dengan yang tadi dijelaskan. Andre memaparkan, cukup gunakan setengah takaran tersebut di kolam air hangat indoor.

Mengapa lebih sedikit? Kolam renang indoor ini tidak terpapar elemen luar ruangan seperti debu dan tanah. Jadi, cenderung lebih bersih.

Debu dan tanah sendiri merupakan nutrisi ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme seperti ganggang hijau atau lumut.

Kolam Jacuzzi Tidak Butuh Kaporit

Meski tidak membenarkan kalau kolam air panas tidak butuh obat kaporit, Andre menjelaskan kalau di beberapa situasi, terkadang memang tidak dibutuhkan penggunaannya.

Salah satu yang ia sering lakukan adalah treatment kolam Jacuzzi. Kata Andre, kolam ini ukurannya kecil, sekitar 2 sampai 3 meter persegi.

Contoh kolam jacuzzi.
Contoh kolam jacuzzi

Tapi, tidak menggunakan kaporit untuk jenis kolam renang ini bukan karena suhunya, melainkan kepraktisan perawatan.

Karena kecil, untuk membersihkannya cukup dengan mengambil kotoran dan melakukan vacuum. Tapi, langkah ini tetap dilakukan secara rutin, jangan saat hanya kotor saja. 

Alternatif perawatan lainnya adalah dengan menguras kolam Jacuzzi. Andre menjelaskan, ini seperti kita pakai bak mandi. Diisi air kalau mau dipakai, setelah selesai airnya dibuang.

Cara ini lebih efektif mencegah lumut tumbuh. Jika kotor saat Jacuzzi kosong, juga mudah membersihkannya.

Pengecualian jika jacuzzi menempel dengan kolam renang lain yang memakai kaporit. Andre memaparkan, biasanya jacuzzi akan diisi dengan air kolam tersebut jadi otomatis air jacuzzi ada kaporitnya.

Meski tidak akan berpengaruh kepada kebersihan kolam jacuzzi, cara seperti ini, kata Andre, tidak masalah. Malah semakin bagus karena lumut benar-benar dikontrol oleh kaporit tersebut.

fakhri

Fakhri adalah seorang Content Writer dengan Pengalaman lebih dari 5 tahun. Saat ini bekerja di Dimulti Pool sebagai penulis konten di website dengan Niche Kolam Renang. Ia bekerja sama dengan para ahli seperti Site Manager, Mandor, Teknisi, serta Desainer Kolam Renang.

All Post | Website

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *