Jenis-Jenis Standar Nasional dan Internasional yang Perlu Anda Ketahui

Pernah enggak sih Anda perhatikan label SNI di helm motor atau logo ISO di botol air minum kemasan? Kelihatannya memang cuma stiker kecil, tapi sebenarnya itu tanda bahwa produk tersebut sudah melalui proses pengujian dan punya kualitas yang diakui. Nah, label seperti itu enggak asal tempel, mereka adalah bagian dari proses yang disebut standarisasi.

Dalam dunia industri, standarisasi adalah upaya membuat semua hal jadi lebih teratur dan aman. Dan di dalamnya, ada banyak jenis standar yang berlaku, mulai dari yang nasional sampai internasional. Mengetahui jenis standar nasional dan internasional ini penting banget, bukan cuma buat para pelaku industri, tapi juga buat kita sebagai konsumen.

Kenapa Harus Tahu soal Jenis-Jenis Standar?

Kenapa Harus Tahu soal Jenis-Jenis Standar?

Sebelum kita masuk ke daftarnya, yuk pahami dulu kenapa standar itu penting. Pada dasarnya, standarisasi adalah proses untuk menyusun pedoman atau aturan teknis supaya suatu produk atau layanan punya kualitas yang konsisten dan aman digunakan. Dengan begitu, semua orang, baik produsen, konsumen, maupun pemerintah, punya acuan yang sama.

Nah, dengan adanya jenis standar nasional dan internasional, kita bisa memastikan produk yang beredar nggak asal-asalan. Bahkan, standar juga bikin perdagangan antarnegara jadi lebih lancar karena sudah ada “bahasa teknis” yang disepakati bersama.

Jenis-Jenis Standar

Standar Nasional (Contoh: SNI)

Standar Nasional (Contoh: SNI)

Di Indonesia, kita punya yang namanya Standar Nasional Indonesia (SNI). Standar ini disusun oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan berlaku untuk berbagai sektor, mulai dari makanan dan minuman, alat elektronik rumah tangga, sampai bahan bangunan.

Beberapa produk wajib punya label SNI, terutama yang berkaitan dengan keselamatan, seperti helm atau regulator gas. Tujuannya tentu buat melindungi konsumen. Tapi selain itu, SNI juga bisa jadi cara buat pelaku usaha menunjukkan bahwa produknya berkualitas dan bisa bersaing.

Standar Internasional (Contoh: ISO dan IEC)

Standar Internasional (Contoh: ISO dan IEC)

Kalau suatu produk ingin dijual ke luar negeri, maka standar nasional saja enggak cukup. Di sinilah peran standar internasional seperti ISO dan IEC jadi sangat penting.

ISO, atau International Organization for Standardization, menetapkan standar untuk banyak hal, seperti manajemen mutu (ISO 9001), lingkungan (ISO 14001), dan keamanan data (ISO 27001). Sedangkan IEC lebih fokus pada perangkat listrik dan elektronik.

Dengan mengikuti standar ini, produk bisa diakui dan dipercaya oleh konsumen di berbagai belahan dunia.

Standar Regional (Contoh: EN dan ASTM)

Selain nasional dan internasional, ada juga standar yang berlaku di kawasan tertentu. Misalnya, EN (European Norm) di wilayah Eropa atau ASTM yang banyak digunakan di Amerika.

Biasanya, perusahaan yang ingin masuk ke pasar Eropa atau Amerika harus mengikuti standar ini supaya produknya lolos uji dan bisa beredar di pasar lokal. Jadi, meski bersifat regional, penting juga untuk diketahui.

Standar Perusahaan (Internal Standard)

Enggak semua standar datang dari lembaga besar, lho. Banyak perusahaan juga bikin standar mereka sendiri untuk menjaga kualitas produk dan efisiensi proses.

Misalnya, restoran cepat saji biasanya punya standar khusus soal waktu penyajian, suhu makanan, hingga prosedur kebersihan. Standar seperti ini membantu menjaga agar semua cabang mereka punya kualitas layanan yang sama.

Wajib dan Sukarela: Dua Sisi dari Standar

Selain dibedakan berdasarkan lingkupnya, standar juga terbagi jadi dua dari sisi penerapan: wajib dan sukarela.

Standar wajib biasanya ditetapkan oleh pemerintah dan harus diikuti, terutama yang menyangkut keselamatan dan kesehatan. Sementara itu, standar sukarela lebih fleksibel. Tapi justru karena sifatnya sukarela, banyak perusahaan yang sengaja mengadopsinya untuk menunjukkan kualitas dan komitmen mereka, seperti ISO 9001 untuk manajemen mutu.

Kesimpulannya, mengenal jenis standar nasional dan internasional bukan cuma soal teori di atas kertas. Bagi konsumen seperti kita, hal ini bisa membantu untuk lebih kritis saat memilih produk; Apakah barang tersebut aman? Apakah kualitasnya bisa dipercaya? Label standar yang melekat pada produk sebenarnya memberi sinyal bahwa produk itu sudah melewati serangkaian uji dan pengawasan.

Di sisi lain, bagi pelaku usaha, pemahaman soal standar bisa membuka jalan untuk tumbuh lebih besar. Mulai dari memperluas pasar ke luar negeri, menjaga reputasi brand, sampai memastikan produk tidak bermasalah secara hukum, semuanya berkaitan erat dengan kepatuhan terhadap standar yang berlaku.

Galih

Saya Galih Nugroho, penulis konten sekaligus pemerhati teknologi dan regulasi industri di Indonesia. Dengan pengalaman menulis di berbagai bidang, mulai dari teknologi telekomunikasi, regulasi pemerintah, hingga gaya hidup modern.

All Post | Website