Perusahaan yang peduli dengan kesejahteraan karyawan menghadirkan daycare di kantor sebagai fasilitas tambahan.
Di balik performa terbaik karyawan, ada satu hal yang sering kali jadi tantangan besar. Bagaimana mereka bisa fokus bekerja saat masih harus memikirkan anak di rumah?
Nah, inilah alasan mengapa semakin banyak perusahaan yang kini mulai membangun daycare di kantor sebagai bagian dari strategi employee well-being.
Mengapa Daycare di Kantor Semakin Diminati?

Karyawan masa kini semakin peduli dengan work-life balance. Mereka tidak hanya mencari gaji yang kompetitif, tapi juga lingkungan kerja yang mendukung kehidupan pribadi.
Faktanya, survei menunjukkan 68.1% karyawan memilih bertahan di perusahaan yang memberikan keseimbangan hidup dan kerja yang baik.
Dalam beberapa tahun ini, biaya penitipan anak dan prasekolah kian melonjak. Hal ini tentu menambah beban bagi para orang tua yang bekerja. Karena itu, kehadiran daycare di kantor menjadi solusi yang sangat membantu, baik bagi karyawan dan perusahaan.
Karyawan dapat merasa lebih tenang soal anaknya. Mereka cenderung lebih fokus dan produktif. Jadi, daycare di kantor adalah investasi jangka panjang untuk stabilitas tim dan pertumbuhan perusahaan.
Tipe Tunjangan yang Bisa Perusahaan Sediakan

Untuk mendukung orang tua bekerja perusahaan dapat mempertimbangkan model di bawah ini. Tentunya bisa disesuaikan dengan kapasitas dan kebutuhan perusahaan.
Daycare Internal di Area Kantor
Jika perusahaan memiliki ruang memadai, membangun daycare sendiri bisa menjadi pilihan terbaik. Karyawan dapat menjenguk anak saat istirahat, mengurangi stres, dan merasa lebih dekat dengan keluarga.
Sebelum membangun sebaiknya melakukan survei kebutuhan karyawan, menyusun rencana fasilitas, dan menghubungi jasa pembuatan daycare untuk konsultasi.
Subsidi Penitipan Anak
Untuk perusahaan menengah yang belum bisa menyediakan fasilitas sendiri, program subsidi daycare bisa jadi solusi praktis. Perusahaan dapat membantu karyawan membayar sebagian biaya tempat penitipan anak pilihan mereka.
Bermitra dengan Penyedia Lokal
Pilihan selanjutnya adalah bekerja sama dengan penyedia daycare di sekitar kantor. Melalui kemitraan ini, perusahaan dapat memberikan diskon khusus atau tempat bersubsidi bagi karyawan. Penyediaan ini fleksibel dan tidak menambah beban administrasi harian kantor.
Di wilayah Jabodetabek kerja sama dengan penyedia daycare bisa membantu. Karena mampu menekan keterlambatan dan kebutuhan cuti karyawan. Misalnya di Depok, ada daycare di kawasan Margonda yang dekat Universitas Indonesia.
Kebijakan Kerja Fleksibel
Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah juga bisa mendukung karyawan yang memiliki anak kecil, terutama di kawasan padat seperti Jabodetabek. Pilihan ini bagus untuk perusahaan belum dapat mendukung karyawan lewat fasilitas fisik.
Di beberapa kantor, opsi ini diberikan untuk dua atau tiga hari kerja dari total lima hari kerja. Karyawan bisa tetap fokus bekerja sambil mengawasi anak di rumah.
Cuti Keluarga Berbayar
Memberikan cuti keluarga berbayar membantu orang tua mengurus anak tanpa beban finansial. Kebijakan seperti ini memperkuat citra perusahaan sebagai tempat kerja yang ramah keluarga dan peduli tumbuh kembang anak.
Keuntungan untuk Perusahaan

Ada keuntungan signifikan di beberapa bidang jika perusahaan memberikan bantuan ini.
- Produktivitas meningkat. Karyawan yang merasa didukung akan bekerja dengan lebih fokus
- Tingkat absensi menurun. Tantangan pengasuhan anak tidak lagi menjadi alasan utama ketidakhadiran
- Loyalitas lebih tinggi. Fasilitas ramah keluarga meningkatkan retensi karyawan dan mengurangi biaya turnover
- Citra perusahaan membaik. Perusahaan terlihat lebih modern dan berorientasi pada kesejahteraan
Beberapa Pertimbangan untuk Perusahaan

Ada hal yang perlu dipertimbangkan perusahaan sebelum menawarkan keuntungan tunjangan pengasuhan anak:
- Biaya implementasi yang tinggi. Fasilitas penitipan anak di tempat kerja atau program subsidi mungkin memerlukan investasi awal yang merogoh keuangan perusahaan. Terutama bagi perusahaan kecil hingga menengah.
- Manajemen administratif. Mengelola tempat penitipan anak dapat menambah beban operasional dan administratif.
- Akses yang adil. Faktor lainnya adalah memastikan semua karyawan, terlepas dari apapun posisi dan jabatannya, memiliki akses yang sama pada tunjangan pengasuhan anak. Program yang tidak adil bisa justru memberikan kesan negatif dan ketidakpuasan.
- Partisipasi terbatas. Tidak semua karyawan memiliki anak kecil, jadi penting menyesuaikan kapasitas dengan kebutuhan perusahaan.<LH>