Kemungkinan anak tersedak di usia yang sangat dini pasti mimpi buruk bagi semua orang tua. Meskipun tersedak sangat umum terjadi di semua orang, namun jika menimpa si kecil tentu akan sangat berbahaya.
Usianya yang masih terlalu kecil untuk mengenal dan mengerti benda di sekitarnya sangat berisiko besar. Apalagi setelah ia mengenal cara makan sendiri, orang dewasa harus lebih mewaspadai anak tersedak.
Dengan pelajaran barunya untuk memegang makanan sendiri ini akan mempengaruhi caranya berpikir saat melihat benda.
Si kecil akan merasa semua benda selain makanan juga bisa dimasukkan ke ke daerah mulut. Bahkan pada beberapa kasus mampu terdorong masuk ke rongga hidung.
Di masa ini semua gerak lincahnya memang patut untuk terus didampingi setiap saat. Lengah sedikit saja, anak dapat bermain sesuka hatinya tanpa tahu mana yang aman dan mana yang berbahaya. Kalau sudah seperti ini, anak akan langsung menunjukkan tanda-tanda rewel yang membutuhkan pertolongan.
Pertolongan pertama saat anak tersedak harus dilakukan secara tepat untuk menghindari si kecil terlalu lama dalam kesakitan. Jangan sampai melakukan pertolongan dalam keadaan terburu-buru tanpa tahu dimana letak bendanya.
Mengapa Si Kecil Tersedak?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak tersedak, termasuk karena makanan atau minuman sekalipun. Jika tersedak saat sedang makan bersama kemungkinan besar memang disebabkan potongan makanan yang belum sesuai dengan kemampuan mengunyahnya.
Baca: Penyebab bayi sering tersedak
Ditambah pertumbuhan gigi yang belum sempurna, anak sangat mudah melewatkan bagian-bagian besar makanan yang sedang dikunyah. Lalu ketika ditelan pastinya terlalu besar bagi ukuran saluran pencernaannya.
Atau penyebab lainnya, mungkin saja si kecil belum memiliki kemampuan menelan yang baik. Di sini terkadang anak masih sulit membedakan pergantian antara akan menelan atau akan bernapas. Sehingga ketika pada satu waktu dilakukan bersamaan, tersedak pun tidak bisa dihindari.

Selain itu, perhatikan lagi bagaimana cara mengocok susu dalam botol karena gumpalan yang belum tercampur sempurna bisa jadi penyebabnya. Atau faktor lainnya yang seringkali muncul adalah dari kondisi pilek yang ditambah dengan lendir atau dahak.
Keduanya bisa menjadi penyebab anak tersedak karena menghalangi jalannya napas dan terkadang mampu masuk lebih dalam dari rongga hidung. Di sinilah si kecil tidak mampu menahan lendir masuk ke dalam batang tenggoroknya dan spontan tersedak.
Bagi si kecil yang aktif bermain, mainan anak harus jadi perhatian esktra semua bunda. Perhatikan lebih teliti apakah ada mainan atau benda-benda asing lainnya yang berukuran kecil.
Beberapa diantaranya bisa ditemukan pada lego atau ukuran sejenis lainnya yang berpotensi mudah lolos ke rongga hidung. Sehingga inilah mengapa usia si kecil sangat tidak dianjurkan untuk disediakan bentuk mainan seperti ini.
Tanda-Tanda Anak Tersedak

Saat tersedak, si kecil akan menunjukkan tanda yang membuatnya sulit bernapas. Meskipun saat memasukkannya ke daerah mulut atau hidung ayah atau bunda tidak melihatnya, namun tandanya akan tetap terlihat.
Tanda yang umum terjadi bisa dilihat dari suara batuk yang berkepanjangan. Tentunya ini merupakan respon cepat dari tubuh untuk mengeluarkan benda. Namun akan sangat menyakitkan buat si kecil karena benda terus tersangkut dalam batang tenggorokan.
Tidak semua anak memiliki ciri tersedak makanan atau benda yang sama satu sama lain. Jika tidak terbatuk-batuk, bunda patut tetap curiga. Mungkin saja si kecil malah mengalami gejala lainnya yang tidak rewel namun tetap berbahaya.
1. Sulit atau sesak saat bernapas
Anak tersedak akan sulit / sesak saat bernafas. Saluran napas anak seusianya bukanlah saluran yang cukup besar layaknya anak usia sepuluh tahunan.
Maka saat ada benda asing yang masuk akan sangat mungkin benda menutup sirkulasi oksigen di tenggorokan. Keadaan ini jadi sangat berbahaya untuk anak karena napasnya terhambat sehingga muncul sesak napas.
2. Napas yang berbunyi
Nafas yang berbunyi merupakan salah satu tanda anak tersedak. Meskipun sulit mengambil napas, namun tetap ada kemungkinan jalur udara yang cukup kecil sehingga anak tetap dapat bertahan. Biasanya napas yang muncul akan juga menghasilkan bunyi seperti suara ngik ngik yang umumnya disebut mengi.
Ketika anak sudah dalam fase ini, bisa dikatakan tubuhnya sudah mulai kekurangan supply oksigen. Maka seringkali bersamaan dengan napasnya yang bersuara, anak sudah tampak lemas dan terus berupaya mengambil napas dalam.
3. Bibir dan kulit mulai kebiruan
Anak tersedak hingga berdampak pada bibir dan kulit yang mulai kebiruan adalah sinyal bahaya. Bibir dan kulit yang mulai kebiruan merupakan salah satu reaksi lanjutan tubuh saat sirkulasi oksigen mulai berkurang.
Secara medis asupan oksigen kemudian mengalir dalam darah yang menyebar ke seluruh tubuh sehingga semua organ tubuh tetap maksimal.
Inilah mengapa ketika sesak napasnya terjadi cukup lama, bagian tubuh khususnya wajah akan berubah kebiruan. Tanda ini harus sangat diperhatikan agar mengeluarkan benda asing dilakukan lebih cepat. Sebab di fase ini nyawa anak sudah cukup berbahaya.
4. Sulit berbicara bahkan sekadar menangis
Anak tersedak akan mengalamui kesulitan berbicara ataupun menangis. Dengan sedikitnya oksigen yang mengalir dalam tubuh, organ otak pun ikut terkena dampaknya. Sebagai organ yang mengendalikan respon tubuh, kekurangan oksigen akan mempengaruhi kinerja.
Oleh sebab itu saat anak terus berusaha mengambil napas, kesadaran dan kendali tubuh anak pun perlahan mulai menurun. Salah satu efeknya bisa terlihat ketika anak mulai sulit berbicaca, mengeluarkan suara, hingga sulit untuk menangis meski kesakitan.
Segera Lakukan Ini Saat Si Kecil Tersedak!

Tubuhnya yang sedang dalam pertumbuhan memberikan sinyal pada bunda tentang rentannya organ si kecil menghadapi kecelakaan kecil.
Seperti tersedak, organ pernapasan utamanya rongga hidung dan tenggorokannya belum cukup kuat saat ada benda asing yang masuk. Meski tersedak pada orang dewasa juga mengkhawatirkan, tapi yang terjadi pada anak akan lebih membahayakan.
Dengan organnya yang tidak seperti orang dewasa, jangan sampai cara penanganan pertama bunda juga keliru. Karena salah-salah, objek tersedak bisa jadi masuk lebih dalam dan lebih melukai lagi organ pernapasannya.
Saat tiba-tiba terjadi, refleks ayah atau bunda akan mencoba mengambil benda asingnya dengan tangan selagi bisa. Sebagai pertolongan pertama cara ini bisa jadi berhasil. Tapi juga terbuka kemungkinan gagal karena rongga mulutnya yang lebih kecil agak sulit untuk melihat dimana tepatnya. Salah posisi, bisa-bisa objek meluncur lebih jauh.
Menangani si kecil yang segera butuh pertolongan akan menenangkan buat dirinya jika dilakukan cara-cara yang direkomendasikan oleh para dokter anak. Dan jika bunda tidak yakin mengeluarkan benda dengan tangan akan berhasil, sebaiknya coba cara mengatasi anak tersedak ini.
Pertama jangan langsung menggendongnya
Saat anak tersedak, jangan langsung menggendongnya. Meskipun bermaksud menenangkan si kecil, namun langkah ini tidak dianjurkan. Apalagi dalam keadaan si kecil menangis sesenggukan, benda sangat berpotensi masuk lebih jauh ke paru-paru.
Lebih aman saat si kecil tetap pada posisinya dan coba melakukan pertolongan pertama di tempatnya berada. Ini akan menjaga si kecil dari guncangan akibat dipindah tempat sehingga benda di dalam saluran tidak bergeser.
Jangan langsung didorong dengan minum
Meskipun saluran masuknya makanan dan pernapasan berbeda, bukan berarti mendorongnya dengan minum mampu meredakan sakitnya. Dengan begini justru semakin menekan benda mendekat ke paru-paru.
Dengan konsep yang sama, jangan sampai bunda memberikan asupan apapun yang harus ditelan. Proses menelan inilah yang mempengaruhi letak benda di dalam. Pergeserannya tentu terasa sakit untuk si kecil.
Coba lakukan cara back blows
Sederhananya cara ini akan menepuk bagian punggung anak perlahan. Bunda bisa langsung posisikan si kecil dalam keadaan duduk untuk sedikit membungkuk. Lalu topang bagian depan tubuhnya dan persiapkan satu tangan lainnya di bagian punggung antara tulang belikat.
Tepuk-tepuk lembut bagian punggungnya sebanyak 5 kali hingga benda mampu keluar. Atau jika belum berhasil, ubah tepukan menjadi sedikit tekanan menggunakan tumit telapak tangan. terus dorong ke atas secara cepat hingga benda keluar.
Masih ada cara chest thrust
Cara sebelumnya mungkin saja tidak membuat objek terpancing keluar, jadi bunda perlu mencoba cara lain yang tetap aman.
Untuk cara ini si kecil harus diposisikan berdiri atau duduk menyandar pada dinding. Jika usianya masih di bawah 1 tahun, cukup telentangkan badannya dengan posisi kepala lebih rendah yang dijaga dengan lengan bunda.
Setelah siap, bunda bisa segera cari tulang dada lalu tekan bagian tengahnya menggunakan dua jari. Tetap dorong hingga kira-kira 5 kali sampai benda betul-betul keluar dari saluran napas.
Coba lakukan abdominal thrust saat semua cara belum berhasil
Meski bisa dilakukan, tapi cara ini tidak dianjurkan bagi bayi di bawah 1 tahun. Bunda bisa terapkan pada anak ketika berusia di atasnya yang sudah cukup kuat untuk metode ini.
Di sini tekanan akan sedikit lebih keras karena harus melingkarkan kedua lengan di tubuhnya. Pastikan juga untuk membuat kepalan yang diletakkan di atas pusar dan dikait dengan tangan yang lain.
Mulai dari sini bunda akan menekan perutnya sambil ke arah atas dengan cepat. Lakukan 5 kali percobaan sampai objeknya mampu keluar. Meskipun terdengar lebih sakit daripada metode-metode sebelumnya, namun tetap patut dicoba saat objek tersangkut sudah sangat sulit dijangkau.
Ketiga cara dan dua tips di atas boleh dicoba sesegera mungkin setelah si kecil menunjukkan tanda-tandanya. Pastikan untuk tidak memberikan tekanan yang terlalu keras agar ia tetap nyaman.
Namun, jika seluruh cara sudah dilakukan dan tetap sulit untuk keluar, hentikan langkah-langkah di atas. Segera bawa anak ke dokter untuk penanganan yang lebih profesional dan aman.
Tips Agar Mencegah Anak Tersedak
Keamanan si kecil saat beraktivitas apapun adalah tanggung jawab orang tua. Fase usianya yang belum aware dengan bentuk dan kegunaan benda di sekitarnya harus menjadi perhatian khusus ayah bunda. Kejadian kemarin bisa jadi adalah warning ringan untuk ayah bunda dalam mengawasinya sehari-hari.
Dan agar kecelakaan anak tersedak tidak terjadi lagi, kini tingkatkan kembali kewaspadaan dengan memperhatikan hal-hal ini:
- Dimulai dari makanan, sesuaikan lagi tekstur dan bentuk makanan sesuai dengan kemampuan mengunyahnya, apalagi jika anak malas mengunyah. Memang, belajar tekstur baru makanan itu penting untuk indra pengecapnya, namun bisa dilakukan perlahan-lahan. Coba hindari tekstur yang kenyal dan keras seperti jelly atau kacang. Namun buat makanan menjadi lebih lembut.
- Untuk mainannya, pastikan pilih jenis mainan yang sesuai dengan usianya. Sebelum membeli mainan periksa dengan teliti apakah ada bentuk yang terlalu kecil. Dan ingat untuk selalu lihat bagian bungkus dengan catatan usianya memastikan mainan tidak berbahaya bagi usianya.
- Jangan letakkan benda-benda lain dengan ukuran kecil di sembarang tempat. Letakkan benda seperti koin, kancing, karet atau lainnya di wadah khusus yang tinggi dan jauh dari jangkauan anak-anak. Dan pastikan juga untuk selalu menggunakan wadah tertutup sehingga tidak mudah terberai saat tidak sengaja jatuh.
- Usahakan untuk selalu makan dan minum dalam keadaan tenang tanpa bicara atau bercanda.
- Agar anak mampu konsentrasi dengan respon saluran pencernaannya, ketenangan saat makan sangat penting. Ajak anak untuk tetap duduk saat makan dengan tata cara makan yang sopan supaya sekaligus anak belajar.
Setelah tahu semua hal tentang penanganan anak tersedak, bunda pasti lebih paham apa saja yang harus dilakukan dan dihindari.
Terapkan mulai saat ini dan selalu siap siaga saat si kecil melakukan aktivitas apapun. Tetap awasi secara ketat semua benda yang dimainkan agar ia terhindar dari potensi tersedak. – Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.
 
												 
												