Fondasi kolam renang yang bagus tersusun oleh material yang bagus dan berkualitas, termasuk pada pemilihan material besinya.
Kita akan spesifik membahas pemasangan besi kolam renang, mulai dari menghitung kebutuhan material besi, harganya, hingga teknik pembesiannya.
Dengan paham ini, maka setidaknya Anda akan tahu bawha kekuatan dan ketahanan kolam renang itu bergantung dari struktur bangunan yang ada, salah satunya adalah pembesian.
Tentunya dalam pembuatan kerangka besinya harus menguasai beberapa keahlian, utamanya dalam hal menghitung jumlah kebutuhan besi dan cara pemasangannya.
Oke mari pelan-pelan kita bahas.
Pemasangan Besi Kolam Renang dan Tahapan Pentingnya
Bicara mengenai proses pembuatan kolam renang yang berkualitas, maka dalam menentukan jumlah kebutuhan material besi harus teliti.
Jika dalam perhitungan ini asal-asalan, maka efeknya biaya membengkak atau malah sebaliknya ketahanan bangunannya jelek.
Untuk menghitung kebutuhan besi ada beberapa tahapan yang perlu Anda ketahui. Pertama, hitung dahulu volume kolam renang dengan rumus panjang kali lebar dan kedalaman (PxLxT).
Jika sudah ketemu hasilnya, langkah kedua kali jumlah itu dengan panjang besi per kubiknya yakni 12 m.
Contoh aplikasi perhitungannya untuk kolam berukuran 4×7 dengan kedalam 1,5 maka volumenya 42 kubik.
Hasil itu selanjutnya dikali 12 jadi jumlah kebutuhan besi 504 meter. Namun perlu Anda ketahui, jika rumus ini tidak mencakup total keseluruhan, pasalnya bagian dak dan nutting belum kehitung.
Mengatur Jarak Pemasangan Besi yang Benar
Setelah mengetahui jumlah kebutuhan material, selain itu penting juga bagi Anda untuk memahami proses pembesian.
Umumnya untuk pembuatan kolam renang pribadi minimal menggunakan dua lapis pada bagian konstruksi pondasinya dengan jarak antara besinya 15 hingga 20cm.
Pembuatan acuan ini tentunya dengan mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya karena pada bagian bawah ada pipa sparing yang tertanam dalam beton.
Seperti Anda ketahui bahwasanya jalan air itu mempunyai getaran serta tekanan, sehingga tentu beresiko mengalami masalah seperti kebocoran.
Adanya jarak ini bertujuan agar mempermudah pekerja untuk melakukan pengecekan, perbaikan dan memasang aksesoris kolam renang. Namun perlu Anda ketahui, jika aturan tersebut mungkin tidak berlaku pada konstruksi lain.
Tahap Inti Pemasangan Besi Kolam Renang
Proses pemasangan besi merupakan salah satu tahapan yang paling penting dan menentukan kualitas serta ketahanan dari bangunan kolam renang. Pada pelaksanaannya ada beberapa tahapan harus Anda lalui, yakni meliputi:
1. Pemilihan Jenis Besi
Tahap pertama sebelum mulai memasang maka Anda harus memilih jenis materialnya dahulu.
Pasalnya besi itu memiliki beberapa varian mulai dari polos hingga ulir dengan berbagai ukuran. Tentunya masing-masing mempunyai karakteristik berbeda-beda.
Dalam pemilihan jenis material tentunya harus menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Umumnya untuk pembuatan kolam renang berukuran standar, kontraktor menggunakan jenis besi polos dengan diameter 8, 10 atau 12 mm.
2. Pemotongan Besi
Setelah memilih jenis material yang sesuai, selanjutnya masuk ke tahap pemotongan. Demi kelancaran proses ini, Anda bisa menggunakan bantuan gunting besi beton atau dapat juga memakai mesin gerinda. Meskipun nampak sepele, nyatanya semua itu akan berpengaruh pada kualitas.
Dalam proses pemotongan demi keamanan dan menjaga kualitas, sebaiknya Anda menggunakan tumpuan balok kayu sebagai alas. Hal ini bertujuan agar material tidak mengalami korosi maupun oksidasi.
3. Pembengkokan Besi
Jika semua potongan besi telah siap, langkah selanjutnya yakni pembengkokan. Tentunya proses ini juga harus sesuai dengan gambar rencana. Untuk mempermudah pekerjaan pada tahapan itu, Anda bisa memanfaatkan alat bantu seperti mesin bar cutter dan bender.
Penggunaan alat bantu ini supaya proses pengerjaan bisa menjadi lebih efisien. Selain itu, dengan menggunakan mesin dapat meminimalisir adanya kesalahan dalam pembengkokan sehingga sesuai pola.
4. Perakitan Besi
Jika semua material telah siap, maka masuk ke tahap perakitan. Perlu Anda ketahui khususnya saat pembesian tulangan harus ada jarak antara besi sehingga memiliki ruang yang cukup untuk proses pemadatan beton.
Hal penting lainnya yang perlu Anda perhatikan yakni besi harus dalam keadaan bersih dari kotoran utamanya minyak.
Sebab, semua itu akan mempengaruhi daya rekat beton. Selain itu, jika ada sambungan, tentu harus ada overlapping yang sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
5. Mulai Pemasangan Besi
Setelah struktur rakitan siap, maka Anda sudah bisa mulai memasangnya. Sebenarnya tahap ini dapat dilakukan baik sebelum atau sesudah bekisting terpasang. Hal itu menyesuaikan dengan kondisi lapangan saja.
Pada tahapan ini ada beberapa hal penting yang harus Anda ketahui. Pertama, pastikan bahwa susunan rakitan besi dalam keadaan benar-benar kuat ketika dipasang pada titik pondasi.
Selain itu, lakukan pengecekan tipe ikatan sebelum proses pengecoran kolam renang berlangsung.
Setelah pemasangan besi selesai, selanjutnya adalah mulai pengecoran dan lanjut tahapan-tahapan lainnya. Ini akan dibahas secara terpisah di artikel lainnnya.
Baca juga: Menghitung Kebutuhan Besi Kolam Renang Sendiri
Kesimpulan:
Secara garis besar, kolam renang yang memiliki konstruksi pembesian yang bagus, maka akan awet dan tidak mudah bocor atau rusak.
Pemasangan besi kolam renang yang bagus juga akan berdampak bagus juga untuk struktur yang lain. Sehingga, saling melengkapi dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Sekian!
 
												 
												